Puluhan direktur dan komisaris Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia berkumpul di Jakarta untuk mempelajari sinergitas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Kegiatan yang diinisiasi oleh BUMD Bank DKI Jakarta dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) digelar di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, pada 21-22 Februari 2020.

Ketua Umum Asbanda, Supriyatno di Jakarta, Sabtu, mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari program transformasi BPD yang sudah dilakukan beberapa tahun lalu. "Kita mengundang sebagai kolaborator dan fasilitator," ujar Supriyatno.

Pendirian BPD bertujuan untuk mendorong pembangunan di daerah, menopang pembangunan infrastruktur, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pertanian, perdagangan dan kegiatan ekonomi dalam rangka pembangunan daerah.

BPD berfungsi mendorong terciptanya tingkat pertumbuhan pembangunan daerah, dalam rangka meningkatkan taraf hidup hingga menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD).

BPD diharapkan dapat membantu seluruh pemerintah daerah selaku pemilik BPD melalui sinergitas dengan BUMD lain yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Tujuannya untuk mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.
 
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) berbincang bersama Ketua Asbanda Supriyatno (kanan) dan Direktur Utama Bank DKI Zainuddin Mappa (kiri) saat menghadiri acara Seminar Nasional BPD Se-Indonesia di Jakarta, Sabtu (22/2/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Supriyatno optimistis jika itu dilakukan, maka BPD akan mendapatkan manfaat sebagai integratornya selain manfaat keuangan, juga manfaat bagi masyarakat di daerah BUMD tersebut.

"Dengan majunya BUMD maka PAD juga akan semakin meningkat," kata Direktur Utama Bank Jawa Tengah itu.

Supriyatno menyatakan BPD dan BUMD yang hadir dapat belajar dari kebijakan pembinaan BUMD di Provinsi DKI Jakarta. Kebijakan itu terkait menerjemahkan amanah gubernur dalam optimalisasi sinergi BUMD untuk percepatan realisasi program pembangunan daerah.

"Kita mengharapkan akan mendapatkan gambaran mengenai transformasi digital bank DKI Jakarta guna menyambut ekosistem ekonomi dan keuangan digital 2025," kata Supriyatno.

Membangun Sinergitas
Supriyatno mengatakan, sinergitas antara BPD se-Indonesia dalam bentuk kegiatan penarikan undian Simpeda setiap enam bulan sekali merupakan contoh nyata yang sudah dilakukan berpuluh tahun.

Momentum tersebut diharapkan dapat meningkatkan dan menguatkan sinergitas BPD dengan BUMD. Karena di setiap provinsi, kata dia, ada beberapa BUMD yang dikelola pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

"Saya kira bagaimana kita saling berkolaborasi dari keterbatasan masing-masing untuk menguatkan secara bersama," kata Supriyatno.

Dia menekankan yang penting dilakukan di masa depan yakni peningkatan sumber daya manusia (SDM). Sinergitas dilakukan Bank DKI dengan BUMD dapat menjadi contoh yang sangat bagus untuk menopang PAD.

Bank DKI diharapkan menjadi mentor dan salah satu contoh bagi BPD dalam pembinaan ekosistem digital serta bagaimana membangun kerjasama sesama BUMD. "Kita bisa mencontoh keberhasilan dari DKI Jakarta," kata Supriyatno.

Direktur Utama Bank DKI Jakarta Zainudin Mappa mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari Asbanda sebagai tuan rumah kegiatan Panen Rezeki BPD yang ke-30 serta seminar nasional BPD seluruh Indonesia dan sinergi BUMD DKI Jakarta.

Zainudin berharap hasil kegiatan itu akan menjadi informasi yang sangat berguna bagi pemerintah daerah, untuk mendorong pembentukan perusahaan daerah. Perusahaan daerah itu selain untuk pelayanan publik juga dapat mengelola potensi sumber daya di daerah masing-masing.

"Semoga hasilnya bisa memberikan masukan kepada pemerintah provinsi di daerah masing-masing, termasuk kepada BUMD yang akan memberikan kontribusi positif terhadap bisnis dari BPD," kata Wakil Ketua Umum II Asbanda tersebut.

Direktur Bank Sulawesi Tengah Rahmat Abdul Haris menyatakan transformasi sinergi antar BPD sudah dilakukan sejak tahun 2015.

Transformasi itu menekankan sejumlah langkah strategis yakni pembentukan "strategic holding", pengembangan produk dan layanan, pengembangan "human capital" melalui Asbanda Akademi, pengembangan informasi teknologi (IT) melalui BPD net online, penguatan "governance" dan "risk manajement" hingga pengembangan unit usaha syariah.

"Yang paling terlihat adalah adalah sinergi IT, dimana BPD paling baik IT menjadi mentor dari BPD lain," ujar Haris.

Dia mencontohkan Bank Sulteng dan BPD lainnya turut ambil bagian dalam pengembangan IT di bawah binaan Bank DKI Jakarta. "Kita cukup bekerja sama, tidak perlu membangun sistem sendiri, karena biayanya cukup mahal dan butuh orang dengan keahlian khusus," kata Kepala Bidang Operasional dan IT Asbanda tersebut.

Pewarta: Fauzi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020