Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Jauhar efendi  berharap Seminar Nasional dan Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang digelar Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dapat memberikan pemahaman untuk mencegah stunting atau anak kerdil akibat kurang asupan gizi seimbang.

Kegiatan yang diselenggarakan Pemkab Kutai Kartanegara dalam rangka Hari Gizi Nasional ke 60 dengan mengusung tema "gizi optimal untuk generasi milenial Kabupaten Kutai Kartanegara Go Zero Malnutrition (stunting)"

"Bagaimana meningkatkan pemahaman terkait pemenuhan gizi seimbang anak agar tidak terkena stunting. Sebab anak stunting kecerdasannya tentu tidak optimal. Maka kita akan kehilangan calon generasi penerus," katanya di Tenggarong,Kutai Kartanegara,Sabtu.

Menurutnya anak stunting akan menghambat anak nantinya jika masuk kerja misalnya apabila ingin masuk kepolisian, pilot atau pekerjaan lain yang membutuhkan tinggi proporsional. Oleh karena itu kedepan cita-cita pemerintah termasuk Pemprov Kaltim mencanangkan Kaltim bebas masalah stunting dapat terwujud.

Jauhar berharap seminar nasional dan pelatihan PMBA memberi pemahaman terkait upaya pencegahan stunting atau anak kerdil akibat kurang asupan gizi seimbang.

Selain itu ia juga meminta kapada para kepala desa dan tenaga pendamping profesional se Kabupaten Kutai Kartanegara peserta kegiatan dapat memberikan perhatian terhadap upaya penanganan stunting. Mengalokasikan anggaran pencegahan maupun penanganan kasus stunting melalui Dana Desa.

Sementara Seminar Nasional dan Pelatihan PMBA dibuka Bupati Kutai Kartanegara, Edy Damansyah dengan dihadiri Direktur PMD Ditjen PPMD Kememdes PDTT, M Fachri, CEO PT Morinaga Organik Indonesia, Ai Dudi Krisnandi, dan CEO CV Striata Group Agus Heri Santoso sebagai narasumber. 
 

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020