Wali Kota Balikpapan periode 1991-2001 Kolonel Inf (Purn) Tjutjup Suparna meninggal dunia dalam usia 75 tahun pada pukul 02.30 Waktu Indonesia Tengah di RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan, Selasa.


Jenazah disemayamkan dan kemudian disalatkan di rumah duka di Kompleks Balikpapan Baru, Balikpapan Selatan.

“Kita kehilangan orang tua dan teladan,” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi yang datang melayat. Sebelum, bersamaan, dan sesudah wali kota sejumlah tokoh dari berbagai kalangan juga hadir menyampaikan belasungkawa.

Wakil Wali Kota setempat Rahmad Mas’ud juga mengajak masyarakat Balikpapan mendoakan almarhum agar mendapatkan husnul khatimah atau akhir yang baik.

“Semoga apa yang sudah beliau lakukan menjadi amal saleh dan pahalanya diterima Allah SWT. Mari kita bacakan surat Al Fatihah untuk beliau,”ujar Rahmad Mas’ud.

Sebelumnya almarhum dirawat cukup lama di RSKD karena sakit. Wali Kota Balipapan, Rizal dan Wakilnya Rahmad, teman, dan kerabat, bergantian menjenguk.

Kolonel Tjutjup Suparna menjadi Wali Kota Balikpapan selama 2 periode. Selama masa pemerintahannya banyak dibuat taman dan ruang terbuka hijau di Kota Minyak. Di depan rumah mendiang pun di Balikpapan Baru, terbentang taman yang dikelola pengembang.

Taman tidak sekedar dibuat, tapi sungguh-sungguh dipelihara dan ditata. Seiring dengan itu kebijakan kebersihan dan penataan hutan-hutan kota juga dikembangkan.

Wali Kota Balipapan, Rizal Effendi yang di masa pemerintahan Tjutjup Suparna masih menjadi jurnalis, mengenang almarhum sebagai orang yang sangat disiplin, sesuai dengan latar belakang militernya.

"Beliau mengajari aparatur untuk selalu jujur, dan bertanggung jawab, sehingga kita bisa berkembang dengan baik sekarang," kenang Rizal.

Pak Tjutjup juga yang menciptakan semboyan Balikpapan Kubangun, Kujaga, Kubela, atau bentuk panjangnya, Kubangun dengan Amal, Kujaga dengan Iman, dan Kubela dengan Doa.

“Semboyan sederhana yang tidak muluk-muluk, yang anak kecil saja bisa mengerjakan,” kata Shinta, guru pendidikan anak usia dini di Balikpapan Utara.

Tidak membuang sampah sembarangan, yang diajarkan di kelompok bermain, di taman kanak-kanak, dan terutama di rumah-rumah warga Kota Minyak, sudah bagian dari Kubangun Kujaga Kubela.

Dengan latar semboyan itu dan Gawi Manuntung, Balikpapan pun menjadi kota yang berprestasi.

Tjutjup Suparna meninggalkan istrinya Yetti Noor, dan 3 anak. Anak pertama Andri Satria Putra berdinas di kepolisian, kedua Anti Setyawati, dan Andika Satya Putra. Selepas zuhur dan setelah berkali-kali dishalatkan oleh pelayat yang silih berganti datang, almarhum diantar dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Dharma Agung di Jalan Marsma R Iswahjudi di Gunung Bakaran.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020