Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Sejumlah anggota DPRD Nunukan yang melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan dan realisasi penggunaan APBD 2011 pada Dinas Kesehatan menemukan adanya puskesmas pembantu yang tidak beraktivitas di Sei Mengkadu, Kecamatan Nunukan Selatan.
"Puskesmas pembantu tersebut tidak beroperasi dan tidak memiliki bidan ataupun perawat, dan terkesan dibiarkan. Sementara masyarakat di daerah itu sangat membutuhkan pelayanan kesehatan, karena jauh dari puskesmas," kata anggota DPRD Nunukan, Mustarich, di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Selasa.
Anggota DPRD Nunukan yang lain, Ruman Tumbo mempertanyakan alasan pembiaran puskesmas pembantu di Sei Mengkadu tidak beroperasi atau tidak difungsikan.
Menurutnya, setiap penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) selalu mengalokasikan penempatan bidan dan perawat pada semua puskesmas pembantu atau pun puskesmas.
"Kenapa sekarang masih ada puskesmas pembantu yang tidak difungsikan dan dibiarkan 'berhantu'," kata Ruman Tumbo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, dr Andi Ahmad MKes mengatakan tidak beraktivitasnya puskesmas pembantu Sei Mengkadu bukan karena adanya kesengajaan.
Tetapi, ujarnya, semata-mata tidak ada bidan atau perawat baik PNS maupun honorer yang bersedia bertugas di sana dengan alasan jangkauannya jauh dari keramaian.
Dia menyampaikan pula, Dinas Kesehatan selalu berusaha maksimal untuk memformasikan bidan dan perawat pada setiap puskesmas pembantu agar pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang tinggal dipelosok dapat terpenuhi.
"Setiap penerimaan pegawai maupun honorer tidak ada yang bersedia ditempatkan di daerah itu," katanya kepada rombongan anggota DPRD Nunukan.
Dinas Kesehatan, lanjut Andi Ahmad, telah mengupayakan setiap pustu memiliki satu orang bidang dan perawat. Guna memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat terlayani hingga pelosok. Namun hingga saat ini, upaya tersebut belum dapat direalisasikan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Puskesmas pembantu tersebut tidak beroperasi dan tidak memiliki bidan ataupun perawat, dan terkesan dibiarkan. Sementara masyarakat di daerah itu sangat membutuhkan pelayanan kesehatan, karena jauh dari puskesmas," kata anggota DPRD Nunukan, Mustarich, di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Selasa.
Anggota DPRD Nunukan yang lain, Ruman Tumbo mempertanyakan alasan pembiaran puskesmas pembantu di Sei Mengkadu tidak beroperasi atau tidak difungsikan.
Menurutnya, setiap penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) selalu mengalokasikan penempatan bidan dan perawat pada semua puskesmas pembantu atau pun puskesmas.
"Kenapa sekarang masih ada puskesmas pembantu yang tidak difungsikan dan dibiarkan 'berhantu'," kata Ruman Tumbo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, dr Andi Ahmad MKes mengatakan tidak beraktivitasnya puskesmas pembantu Sei Mengkadu bukan karena adanya kesengajaan.
Tetapi, ujarnya, semata-mata tidak ada bidan atau perawat baik PNS maupun honorer yang bersedia bertugas di sana dengan alasan jangkauannya jauh dari keramaian.
Dia menyampaikan pula, Dinas Kesehatan selalu berusaha maksimal untuk memformasikan bidan dan perawat pada setiap puskesmas pembantu agar pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang tinggal dipelosok dapat terpenuhi.
"Setiap penerimaan pegawai maupun honorer tidak ada yang bersedia ditempatkan di daerah itu," katanya kepada rombongan anggota DPRD Nunukan.
Dinas Kesehatan, lanjut Andi Ahmad, telah mengupayakan setiap pustu memiliki satu orang bidang dan perawat. Guna memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat terlayani hingga pelosok. Namun hingga saat ini, upaya tersebut belum dapat direalisasikan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012