Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menargetkan pendapatan asli daerah dari Pelabuhan Benuo Taka lebih kurang Rp5 miliar pada 2020.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad saat dihubungi di Penajam, Rabu, mengatakan, Pelabuhan Benuo Taka diharapkan dapat meningkatkan PAD.

"Retribusi pelabuhan sebagai salah satu sumber PAD yang dapat dimaksimalkan, kami berupaya meningkatkan PAD melalui pungutan retribusi Pelabuhan Benuo Taka," ujarnya.

Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara akan lebih mengoptimalkan serta meningkatkan target pendapatan Pelabuhan Benuo Taka yang berlokasi di Kawasan Industri Buluminung, Kecamatan Penajam tersebut.

Pada 2019 target pendapatan dari penarikan retribusi Pelabuhan Benuo Taka sekitar Rp4 miliar dan retribusi yang terkumpul melebihi target mencapai lebih kurang Rp4,5 miliar.

Bongkar muat dan pengapalan CPO (crude palm oil) atau minyak mentah sawit serta batu bara di pelabuhan milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut menjadi salah satu penyumbang PAD.

Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara terus berupaya agar Pelabuhan Benuo Taka di Kawasan Industri Buluminung itu bisa memberikan kontribusi pendapatan yang besar.

"Pada 2020, kami targetkan dapat menyumbang PAD dari retribusi bongkar muat Pelabuhan Benuo Taka sekitar Rp5 miliar lebih tinggi dari tahun sebelumnya," ungkap Ahmad.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menetapkan untuk bongkar muat dan pengapalan minyak mentah sawit dikenakan retribusi Rp20.000 per ton, sedangkan batu bara Rp15.000 per ton.

Sementara itu bongkar muat dan pengapalan di Pelabuhan Benuo Taka untuk minyak mentah sawit mencapai 100 hingga 4.000 ton, dan batu bara mencapai 5.000 hingga 7.000 ton.

Melihat potensi yang cukup besar tersebut Ahmad optimistis target perolehan PAD dari retribusi Pelabuhan Benuo Taka yang ditetapkan lebih kurang Rp5 miliar dapat terpenuhi.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020