Gempa bumi magnitudo 6,6, yang terjadi pada Senin pukul 00:58:20 Wita, berlokasi di 0,20 lintang selatan (LS), 123,89 bujur timur (BT) atau 64 kilometer barat daya Bolaang Uki, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 95 kilometer, terasa kencang hingga di bagian barat Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
"Guncangan gempa cukup membuat kami di wilayah Kecamatan Sumalata atau bagian barat kabupaten ini, ikut merasakan kepanikan," ucap Andri Usu, Kepala Desa Kasia, Kecamatan Sumalata, Senin, dini hari.
Ia mengaku, baru akan beranjak tidur seketika gempa ikut menggetarkan dinding rumahnya. Usai gempa, hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Hal yang sama diutarakan Lely Wakhidah, warga Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, yang ada di pusat ibu kota kabupaten tersebut.
"Hitungannya cukup lama dan cukup membuat panik sebab getarannya sangat terasa hingga perabot rumah ikut bergetar," ucapnya.
Salah seorang staf BMKG Gorontalo Wahyu Guru Imantoko, mengatakan, tercatat gempa terjadi pukul 00:58:20 Wita. Lokasi gempa di 0,20 LS,123,89 BT (64 km barat daya Bolaang Uki, BolaangMongondow Selatan, Sulawesi Utara, di kedalaman 95 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Guncangan gempa cukup membuat kami di wilayah Kecamatan Sumalata atau bagian barat kabupaten ini, ikut merasakan kepanikan," ucap Andri Usu, Kepala Desa Kasia, Kecamatan Sumalata, Senin, dini hari.
Ia mengaku, baru akan beranjak tidur seketika gempa ikut menggetarkan dinding rumahnya. Usai gempa, hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Hal yang sama diutarakan Lely Wakhidah, warga Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, yang ada di pusat ibu kota kabupaten tersebut.
"Hitungannya cukup lama dan cukup membuat panik sebab getarannya sangat terasa hingga perabot rumah ikut bergetar," ucapnya.
Salah seorang staf BMKG Gorontalo Wahyu Guru Imantoko, mengatakan, tercatat gempa terjadi pukul 00:58:20 Wita. Lokasi gempa di 0,20 LS,123,89 BT (64 km barat daya Bolaang Uki, BolaangMongondow Selatan, Sulawesi Utara, di kedalaman 95 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020