Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Panitia Khusus Bahan Bakar Minyak DPRD Berau akan mengusut semua persoalan BBM yang terjadi di Kabupaten Berau dalam dua tahun terakhir ini, termasuk mengusut oknum "pemain" yang menyebabkan harga BBM di Berau melambung tinggi.
"Karena itu Pansus BBM ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan besar dari masyarakat Berau terkait persoalan BBM ini, baik itu kelangkaan ataupun penimbunan," kata Ketua Pansus BBM Anwar SSos di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Minggu.
Ia mengatakan, langkah awal yang akan ditempuh adalah mencari serta menggali data-data yang akurat terkait persoalan BBM di Berau.
Tim Pansus, kata Anwar, akan menyusun langkah-langkah strategis yang bersifat investigasi, terkait dengan Pertamina, SPBU, serta perusahaan.
Pihaknya ingin mengetahui apakah kapasitas BBM yang diperlukan di Berau sudah cukup atau belum.
"Kalau Pertamina menyatakan sudah cukup, kenapa masyarakat kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Ini yang menjadi pertanyaan kita semua selama ini," ungkap Anwar.
Dia menambahkan, ada dugaan permainan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga jatah BBM untuk Berau tidak terdistribusi sebagaimana mestinya.
Kalau pada akhirnya nanti, kebutuhan BBM di Berau tidak mencukupi, pihaknya akan mengupayakan agar Pertamina berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk menambah jatah BBM di Berau.
"Tetapi ini langkah akhir. Karena kami mau fokus mengusut persoalannya dulu," katanya.
Untuk mendukung kinerja Pansus BBM, pihaknya akan kordinasi dengan Pemkab, kepolisian termasuk
kejaksaan, sebab tugas Pansus tidak mengarah untuk mengeksekusi.
Dalam waktu dekat, Pansus BBM akan memanggil beberapa pihak terkait seperti Pertamina, pengusaha SPBU termasuk sejumlah industri di Berau.
"Saya siap mengundurkan diri kalau saya menerima sesuatu dari pihak-pihak terkait. Karena saya sudah komitmen memperjuangkan hak masyarakat," tegasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Karena itu Pansus BBM ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan besar dari masyarakat Berau terkait persoalan BBM ini, baik itu kelangkaan ataupun penimbunan," kata Ketua Pansus BBM Anwar SSos di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Minggu.
Ia mengatakan, langkah awal yang akan ditempuh adalah mencari serta menggali data-data yang akurat terkait persoalan BBM di Berau.
Tim Pansus, kata Anwar, akan menyusun langkah-langkah strategis yang bersifat investigasi, terkait dengan Pertamina, SPBU, serta perusahaan.
Pihaknya ingin mengetahui apakah kapasitas BBM yang diperlukan di Berau sudah cukup atau belum.
"Kalau Pertamina menyatakan sudah cukup, kenapa masyarakat kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Ini yang menjadi pertanyaan kita semua selama ini," ungkap Anwar.
Dia menambahkan, ada dugaan permainan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga jatah BBM untuk Berau tidak terdistribusi sebagaimana mestinya.
Kalau pada akhirnya nanti, kebutuhan BBM di Berau tidak mencukupi, pihaknya akan mengupayakan agar Pertamina berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk menambah jatah BBM di Berau.
"Tetapi ini langkah akhir. Karena kami mau fokus mengusut persoalannya dulu," katanya.
Untuk mendukung kinerja Pansus BBM, pihaknya akan kordinasi dengan Pemkab, kepolisian termasuk
kejaksaan, sebab tugas Pansus tidak mengarah untuk mengeksekusi.
Dalam waktu dekat, Pansus BBM akan memanggil beberapa pihak terkait seperti Pertamina, pengusaha SPBU termasuk sejumlah industri di Berau.
"Saya siap mengundurkan diri kalau saya menerima sesuatu dari pihak-pihak terkait. Karena saya sudah komitmen memperjuangkan hak masyarakat," tegasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012