Ukraina mengharapkan penyelidikan menyeluruh, pengakuan bersalah, dan kompensasi dari Iran setelah jatuhnya pesawat negara itu, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.


Iran mengaku telah melakukan kekeliruan dengan menembak jatuh sebuah pesawat yang menewaskan 176 orang di dalamnya, dan menyuarakan penyesalan mendalam.

Pada awalnya Iran membantah menjatuhkan pesawat itu dalam ketegangan setelah serangan rudal Iran terhadap sejumlah pangkalan militer AS di Irak.

Zelenskiy mengatakan "Iran telah mengaku bersalah menabrak pesawat Ukraina. Tapi kami bersikeras menuntut pengakuan penuh bersalah."

"Kami mengharapkan jaminan kesiapan dari Iran untuk penyelidikan penuh dan terbuka, menyeret pelaku yang bertanggungjawab ke pengadilan, mengembalikan jenazah para korban, pembayaran kompensasi, serta permintaan maaf resmi melalui saluran diplomatik," kata dia.

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia tak percaya kecelakaan itu diakibatkan oleh masalah mekanis. Seorang pejabat AS yang  mengutip analisa intelijen berdasarkan data satelit mengatakan bahwa rudal-rudal anti pesawat dari darat ke udara telah merontokkan pesawat yang mengangkut penumpang sipil itu.

Pesawat itu jatuh pada hari yang sama dengan serangan roket yang dilancarkan Iran ke pangkalan militer Amerika di Irak. Data menunjukkan bahwa jet Boeing 737-800 itu sedang terbang di udara selama dua menit setelah lepas landas dari Teheran ketika penunjuk suhu panas dari rudal darat ke udara terdeteksi, kata pejabat itu.

Sumber: Reuters

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020