Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengajak segenap masyarakat untuk  bersyukur atas pertumbuhan ekonomi provinsi ini yang membaik di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, sehingga hal ini harus dijadikan penyemangat dalam pembangunan daerah.



"Di tengah perekonomian dunia yang melambat dalam beberapa tahun ini, ekonomi Kaltim justru menjadi provinsi satu-satunya di Pulau Kalimantan yang perekonomiannya tumbuh positif," ujar Isran saat Rapat Paripurna HUT ke-63 Kaltim di Samarinda, Rabu.

Bahkan, lanjutnya, pada Triwulan III 2019 pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 6,89 persen, lebih tinggi ketimbang capaian Triwulan III 2018 yang hanya 1,83 persen.

Sedangkan untuk APBD Kaltim 2020 yang sebesar Rp11,75 triliun, bersama DPRD setempat pihaknya berkomitmen dapat mengelola APBD dengan sebaik-baiknya untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat, di samping terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Selain PAD, pihaknya juga berupaya menghimpun pajak melalui layanan terpadu elektronik Badan Pendapatan Daerah Provinsi Kaltim yang sudah menjangkau seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.

Ia melanjutkan, kinerja pembangunan Provinsi Kaltim 2019 terlihat dari menurunnya tingkat kemiskinan sebesar 0,12 persen dari sebanyak 222,39 ribu penduduk miskin atau (6,06 persen).

Prestasi lainnya adalah meningkatnya Indeks Pembangunam Manusia (IPM) yang mencapai 75,83 atau peringkat ketiga secara Nasional setelah DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

Pemprov Kaltim, lanjut dia, akan terus berkomitmen untuk meningkatkan SDM, pembukaan lapangan kerja baru dan pemberian beasiswa melalui Beasiswa Kaltim Tuntas.

"Pada tahun 2019, anggaran untuk beasiswa yang tersalur sebesar Rp149,9 miliar atau melebihi target, karena realisasinya mencapai 107,9 persen dengan 13.332 orang penerima beasiswa," ujar Isran.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020