PT Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax dan pertamax turbo, dan bahan bakar diesel pertadex dan dexlite mulai 5 Januari 2020.


“Berlaku mulai pukul 00.00 waktu setempat,” kata Humas Pertamina Regional Kalimantan Heppy Wulansari di Balikpapan, Minggu.

Ada 2 daerah waktu di Pulau Kalimantan, di mana Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur berada di dalam Waktu Indonesia Tengah, dan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat masuk dalam Waktu Indonesia Barat.

Dengan harga baru ini, di Kalimantan,

Bahan bakar diesel pertadex yang dikemas dalam jeriken 20 liter. Harga pertadex turun dari Rp11.950 menjadi Rp10.450 per liter. (novi abdi/Antara)

pertamax yang semula Rp10.050 per liter menjadi Rp9.400 per liter, pertamax turbo dari Rp11.400 menjadi Rp10.100 per liter. Pertamina Dex atau pertadex dari harga semula Rp11.950 menjadi Rp10.450 per liter. Dexlite turun dari Rp10.400 jadi Rp9.700 per liter.

“Harga baru yang berlaku di beberapa daerah bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh perbedaan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di daerah tersebut,” kata Heppy, mengutip Humas Pertamina Fajriyah Usman.

Perbedaan itu misalnya di Jakarta, pertamax semula Rp9.850, turun menjadi Rp9.200 per liter. Pertamina Dex mengalami penyesuaian dari harga semula Rp11.700 menjadi Rp10.200 per liter.

Pertamax adalah BBM dengan angka oktan atau titik bakar 92, pertamax turbo beroktan 98, sementara pembandingnya adalah bensin premium 88. Untuk solar, titik bakar bahan bakar disebut cetane. Angka cetane untuk Pertadex adalah 53 dan dexlite 51, dan pembandingnya solar biasa 48. Semakin tinggi angka oktan dan cetane, semakin baik kualitas bahan bakar, yang artinya pemakaiannya lebih hemat, namun memberikan tenaga yang lebih besar kepada mesin, dan juga membuat mesin lebih awet.

Menurut Heppy, penurunan harga ini adalah pelaksanaan dari Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 187K /10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran. Dalam hal ini, harga jual eceran yang dimaksudkan adalah harga jual eceran untuk BBM jenis bensin dan solar.

“Khususnya yang dijual di SPBU dan SPB Nelayan,” jelas Heppy.

Penurunan harga ini mendapat sambutan dari masyarakat.

Budi, warga Kariangau, mengatakan sebagai masyarakat biasa, ia mengharapkan dampak ikutan dari turunnya harga BBM ini. 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020