Penutupan Bandara APT Pranoto Samarinda selama satu bulan dari pertengahan November hingga tengah Desember lalu membuat kenaikan penumpang di Bandara Sepinggan Balikpapan.
“Ada kenaikan hingga 2.500 penumpang dari Samarinda ke Balikpapan per hari saat itu,” kata General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Sepinggan Farid Indra Nugraha, Selasa.
Dengan tambahan itu, jumlah penumpang di Sepinggan per hari mencapai hampir 11 ribu.
“Sekarang setelah Bandara APT Pranoto dibuka kembali, penumpang di Sepinggan ya kembali ke 7.000 sampai 7.500 penumpang,” lanjut GM Farid.
Menurut GM Farid, pertumbuhan penumpang umumnya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Arus barang dan penumpang di bandara antara lain dipengaruhi berbagai kegiatan ekonomi seperti pembangunan infrastruktur selain juga kegiatan kebudayaan, pendidikan, dan pariwisata.
“Dengan ada proyek pemindahan ibukota negara kita mendapat dampak positif. Makanya kita akan selalu dukung, misalnya menjaga agar selalu ada seat dalam penerbangan ke Balikpapan,” jelas GM Farid.
Untuk sementara ini, kontribusi rencana pemindahan ibukota negara itu sudah menyumbang pertumbuhan penumpang dari 1-1,5 persen. Menurut GM Farid, asumsi itu didapat dari kenaikan jumlah penumpang ke dan dari Balikpapan setelah pemerintah resmi mengumumkan ibukota negara akan pindah ke Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Selain itu, jelas Farid, AP 1 Sepinggan juga akan memberi perhatian lebih serius kepada bisnis non aero seperti penyewaan hanggar dan ruang usaha di terminal bandara. AP 1 juga sudah mengakuisisi bekas Hotel Hakaya, hotel di dalam lingkungan bandara
“Januari ini kami mlai renovasi,” kata GM Farid. Untuk hanggar, sudah ada kerjasama dengan Sriwijaya Air.
GM Farid juga menyebutkan tentang maskapai Malaysia Airlines yang akan membuka rute Balikpapan-Kuala Lumpur seminggu 3 kali mulai Februari mendatang. Untuk sementara rute ini tidak akan dihitung membawa kenaikan jumlah penumpang secara signifikan. ***2***
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019