Program kerja sama Pemprov Kaltim dengan PT Pertamina (Persero) terkait penyerapan tenaga kerja lokal dalam pelaksanaan pembangunan dan operasional Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dipastikan bakal berlanjut.


Sesuai proposal kerja sama tersebut, proyek RDMP akan membuka lapangan pekerjaan sebanyak 5 ribu-25 ribu tenaga kerja untuk perluasan kilang minyak dari kapasitas 260 ribu barel perhari menjadi 360 ribu barel perhari.

Dikatakan Asisten II Sekprov Kaltim, Abu Helmi proyek tersebut akan dilaksanakan selama 43 bulan terhitung mulai Oktober 2019 – Mei 2022.

”Khusus menyangkut penyerapan tenaga kerja, 10 ribu berupa tenaga kerja pendukung seperti cleaning service, officeboy, dan supir," sebut Abu Helmi ketika dikonfirmasi, di Samarinda, Senin (23/12).

Kemudian 5 ribu orang tenaga kerja lainnya akan dilatih dan bersertifikasi. Sebanyak 3 ribu direncanakan melalui Balai Latikan Kerja (BLK) dan 2 ribu lainnya langsung dilatih oleh Pertamina.

Diakui, dari 3 ribu yang dilatih melalui BLK sudah direalisaskan sebanyak 960 orang pada 2018 akan dlanjutkan kemudian.

“Pelatihan akan berlangsung terus hingga 3 ribu sesuai proposal, tapi sepanjang Pertamina memberikan fasilitas pembiayaannya. Pemprov sudah surati Pertaminanterkait kelanjutan pelatihan 3 ribu tenaga kerja RDPM,” akunya.

Informasinya, aku dia, Pertamina sedang mempersiapkan program pelatihan dimaksud. Karenanya segenap masyarakat Kaltim yang dibuktikan memiliki KTP elektronik berdomisili di Kaltim sekurang-kurangnya sudah lima tahun.

Tidak hanya itu, Pertamina juga akan melakukan rekrutmen tersendiri untuk mengisi rencana tenaga kerja dibutuhkan lainnya dari 25 ribu yang ditetapkan.

Sebanyak sekitar 10 ribu tenaga kerja akan direkrut khusus oleh Pertamina.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019