Netralitas penjaringan calon panitia pengawas kecamatan di Bawaslu Kutai Barat terlihat dari mekanisme pelaksanaanya, kali ini Bawaslu di seluruh Indonesia menggunakan komputer yang terhubung dengan server di Bawaslu RI.


Peserta pun mengakui bahwa seleksi ini lebih transparan dan terbuka. (15/12) minggu siang.

Bertempat di SMK Negeri 1 Melak Kutai Barat, para peserta tes Calon Pengawas Kecamatan (Panwascam) untuk Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat mendatang, Berbeda dari uji Panwascam sebelumnya.

Kali ini selain tes wawancara ada juga tes yang menggunakan computer atau Computer Based Test (CAT).

Materi soal yang di sajikan merupakan soal online yang didapatkan dari server Bawaslu RI kemudian diacak kepada para peserta.

Seleksi CAT ini menggunakan 80 unit komputer yang terbagi menjadi dua sesi.
 
Proses CAT Panwascam (Antaranews Kaltim/Mardans)
Setiap peserta fokus untuk menjawab setiap pertanyaan yang disajikan dengan seksama.

Anggota Bawaslu Kutai Barat Divisi Sumber Daya Manusia, Muhtar Kusuma Atmaja menyebut,  sebanyak 2900 Bank soal Bawaslu RI diacak kepada peserta sehinga para peserta tidak akan memiliki soal yang sama.

Sejauh ini peserta tidak menemui kendala lantaran para peserta sudah memahami cara melakukan tes CAT ini.  untuk materi pun sudah disampaikan mengenai peraturan mengenai pemilu.

“Sebanyak 2500 soal Tes CAT ini terhubung dengan server di Bawaslu RI, Bawaslu Kubar hanya menyediakan tempatnya saja. kemudian diacak kepada para peserta," katanya.

Peserta yang mengikuti CAT ini ada 150 peserta yang dibagi dalam dua sesi, yang mana setiap sesinya diisi oleh 75 peserta.
Anggota Bawaslu Kutai Barat Divisi Sumber Daya Manusia, Muhtar Kusuma Atmaja (Antaranews Kaltim/Mardans)
Sesi pertama dimulai jam 09.00-10.30 sesi kedua dimulai jam 11.00-12.30 dan secara teknis dari jaringan dan listrik, dari peserta kami belum menemui kendala karna sebelum di lakukan tes CAT ini para peserta kami berikan simulasi sebelumnya, kata Muhtar Surya Atmaja di SMK Negeri 1 Melak, Minggu.

Soal-soal yang diujikan juga bervariasi sesuai dengan yang dipersyarakatkan oleh Bawaslu RI seperti Undang Undang Dasar 1945, peraturan kepemiluan, pelaksanaan teknis di lapangan dan Kode Etik Bawaslu.

Burhan peserta asal Kecamatan Penyinggahan mengakui bahwa soal tidaklah sulit hanya waktu yang diberikan terlalu singkat.

“Sebenarnya soal tidak terlalu susah hanya waktunya yang kurang menurut saya," pungkas Burhan.

Kalau kesulitan sebenarnya tidak ada malah dengan cara seperti ini lebih terbuka dan transparan, dan membuka wawasan, kalau memang tidak bisa ya hasilnya juga akan bagus karena langsung muncul setelah selesai seluruh soal”. Tambah Burhan.

Hal berbeda dikatakan oleh Helena asal Kecamatan Nyuatan, ia merasa soal ini cukup sulit dan waktu yang diberikan cukup singkat namun ia mengaku seleksi ini cukup memuaskan karena pelaksanaan tes ini lebih transparan dan terbuka.

“Menurut saya soalnya cukup susah apalagi waktu yang diberikan kurang, namun saya lebih puas dengan tes seperti ini karena lebih terbuka transparan jadi nilai yang didapat langsung dari pusat sana jadi berapapun hasilnya ya itulah kemampuan kita”. Kata Helena usai menjalani Tes CAT minggu siang.

Seleksi Calon Panitia Pengawas Kecamatan ini terbagi menjadi tiga tahapan yakni seleksi administrasi, seleksi Computer Based Test  dan seleksi wawancara.

Dari 150 peserta nantinya akan menyisahkan 48 peserta untuk 16 kecamatan di Kutai Barat. Artinya ada 3 Panwascam setiap kecamatan.

Pewarta: Mardans

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019