Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar memberikan apresiasi kepada para peternak di wilayah setempat yang mampu menyumbangkan ketersediaan stok daging untuk kebutuhan masyarakat.
 

Ismu menilai dengan banyaknya komunitas perternak di Kutim, maka akan berdampak positif dan memberikan jaminan ketersediaan daging khususnya di wilayah Kutim.

"Tentunya saya sangat mendukung apa yang dikerjakan oleh komunitas peternak ini, karena peran mereka sangat membantu swasembada daging di Kutim," jelas Ismu saat meresmikan Sekretariat Komunitas Perternak Mandiri Sangatta (KPMS), di Wisma Kambing, Jalan Kemakmuran, Selasa.

Menurut Ismu, Potensi ternak di Kutim saat ini sudah mulai berkembang. Seperti ternak ayam yang sudah berhasil di tingkat nasional. Begitu juga kedepan ternak kambing kelinci dan sapi yang sudah banyak komunitasnya.

Orang nomor satu di Kutim itu berharap pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah Kutim untuk terus mendukung komunitas peternakan.

“Kita komitmen saja, seperi PT Pama Persada Nusantara Sangatta dan PT KPC kalau cateringnya bisa diwajibkan beli ternaknya dari Komunitas Peternak Mandiri Sangatta. Sehingga para peternaknya lebih semangat lagi,” ujar Ismu.

Sementara itu, Deputi Project Manager PT Pama Persada Nusantara Distrik KPC Hengky Liano mengatakan, sebagai bentuk dukungan PT Pama Persada Nusantara pada program pemerintah terkait swasembada daging khususnya di Kutim 2020 ini program peternakan mengusung sistem briding atau pengembangbiakan.

Diharapkan kedepan kebutuhan masyarakat akan hewan ternak khususnya di Sangatta dapat terpenuhi dari pelaku-pelaku usaha domisili setempat.

"Kami berharap kelak semua instansi agar bisa bersama sama mengsinergikan program peternakan ini sehingga harapan menuju swasembada daging dapat terwujud," ucap Hengky.

Ketua KPMS, Basuki Isnawan, menceritakan asal mula berdirinya komunitas peternak ini dimulai dari inisiasi para pehobi ternak di Sangatta.

Kemudian belajar dari pengamatan pada saat menjelang Idul Adha, ternyata kebutuhan hewan qurban seperti kambing dan sapi banyak yang didatangkan dari luar.

Sementara peternak lokal hanya dapat melihat saja. Hal inilah yang menjadi motivasi para peternak, hingga sukses menjadi peternak lokal yang mandiri dan maju.

“Kami di komunitas tidak hanya berternak atau berbisnis saja, tetapi dapat memberikan edukasi kepada kalangan pelajar mulai dari TK, SD, SMP hingga perguruan tinggi untuk bisa melakukan penelitan disini,” jelas Basuki.

 

Pewarta: Wardi Kutim/Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019