Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Sejumlah warga dibantu aktivis LSM di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, menanam pohon pisang di beberapa lokasi Jalan APT Pranoto sebagai tanda protes terhadap kerusakan jalan yang tidak kunjung diperbaiki.

Ketua LSM Ikatan Pemuda Bela Kutai Timur (LSM IPBKT), Ridwan AR, yang menjadi koordinator aksi menanam pisang di Jalan APT Pranoto, Selasa (24/4), kerusakan jalan dalam kota Sangatta semakin memprihatinkan, namun sepertinya hanya dibiarkan.

"Warga menanam pisang di tengah jalan, sebab sudah mulai kesal melihat kondisi jalan salah satu kabupaten terkaya di Indonesia dengan APBD mencapai dua triliun rupiah," kata Ridwan AR.

Mereka mengatakan akan kembali menanam pisang di tengah jalan dalam jumlah banyak jika tidak kunjung diperbaiki.

Warga dan LSM itu bertekad untuk menanam pisang lebih banyak lagi di tengah kota, kalau pemerintah tidak segera melakukan perbaikan jalan rusak dan berlibang itu

"Banyak sudah warga jatuh saat menggunakan sepeda motor karena terposorok masuk jalan berlubang. Karena jalan Kota sangatta ini, tidak saja berlubang tetapi juga berdebu saat siang hingga malam hari," kata Ridwan.

Ia mengatakan, masyarakat merasa heran karena banyak pejabat dan anggota DPRD yang setiap hari melewati jalan-jalan yang rusak, tetapi kenapa jalan tersebut tidak pernah diperbaiki.

Ridwan menyebut pemerintahan saat ini aneh, karena perbaikan jalan dilakukan saat ada kepentingan politik. "Menjelang Pilkada dan Pemilu, baru ramai-ramai berjanji akan mempriotaskan jalan, namun saat terpilih dan duduk di `kursi empuk`, lupa lagi. Habis Pemilu habis juga janjinya," katanya.

Kalau tidak ada perbaikan pemerintah, maka warga akan membuka posko mengumpulkan koin guna membiayai perbaikan jalan-jalan dalam kota Sangatta, dalam rangka menghindari jatuhnya korban akibat.

"Kami akan membuka posko mengumpulkan koin untuk membiayai jalan rusak dan berlubang di sepanjang jalan Yos Sudarso I sampai Yos Sudarso VI dan jalan, serta gang-gang," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012