Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kaltim bersama Pemkot Samarinda berusaha menekan laju inflasi melalui pelatihan budidaya sekaligus pembagian bibit cabai, mengingat selama ini cabai memberikan kontribusi besar terhadap pergerakan harga pasar.


"Sepuluh tahun terakhir, komoditas cabai berkontribusi besar terhadap inflasi di Samarinda. Hingga bulan Agustus 2019, cabai rawit telah 5 kali dan cabai merah 4 kali menjadi penyumbang inflasi di Samarinda," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim Tutuk SH Cahyono di Samarinda, Selasa.

Ia menjelaskan, pada Agustus 2019 cabai rawit tercatat mengalami inflasi sebesar 73,55 persen (yoy), sementara cabai merah berinflasi sebesar 77,34 persen (yoy) sehingga kondisi ini tidak bisa dibiarkan.

Sejak Febuari 2019, lanjutnya, harga cabai terus naik dari Rp30.200 per kg hingga Rp90.000 per kg pada Agustus. Kemudian berangsur turun hingga di harga Rp41.250 per kg pada September 2019. Bagi konsumen, kondisi ini tentu mengganggu manajemen keuangan keluarga.

Untuk itu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda melakukan upaya peningkatan produksi cabai rawit di tingkat rumah tangga melalui gerakan menanam cabai, guna mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pasokan cabai di masyarakat.

Dalam hal ini, kata dia lagi, BI Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ambil bagian dengan memberikan dukungan melalui Program Sosial BI dalam bentuk pembagian bibit cabai yang dikemas dalam program kegiatan yang disebut SINERGI.

"SINERGI merupakan kepanjangan dari AkSI Nyata bErsama KuRanGi Inflasi. Agar gerakan menanam cabai di tingkat rumah tangga terpantau, terkoordinir dan terawat, maka pelaksanaan programnya bekerjasama dengan sejumlah pihak," katanya.

Pihak yang dilibatkan dalam SINERGI ini adalah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Samarinda, kemudian kelompok masyarakat aktif di seluruh kampung Keluarga Berencana (KB) yang tersebar di sejumlah kelurahan di Samarinda, sehingga kepemilikan tanaman cabai menjadi kepemilikan bersama.

Selain itu, lanjut Tutuk, untuk apresiasi atas kontribusi kampung KB dalam mengendalikan inflasi melalui usaha menanam cabai di rumah, maka dalam program SINERGI ini juga diselenggarakan kompetisi merawat tanaman cabai.

Ke depan, untuk menyalurkan produksi cabai yang melebihi kebutuhan rumah tangga, maka akan dipertemukan dengan entitas bisnis agar bisa disalurkan ke pasar secara langsung dan diberikan pelatihan pasca panen agar hasil panen yang berlebih dapat diolah sehingga meningkatkan nilai tambah.

"Beberapa rangkaian kegiatan SINERGI adalah 12 November ini pelatihan urban farming dan merawat tanaman cabai , peluncuran lomba merawat tanaman cabai, 14 November distribusi cabai kepada 40 Kampung KB," katanya.

Selanjutnya tanggal 10 Desember digelar pelatihan olah pangan bahan cabai dan pengemasan produk, 20 Januari tahun 2020 penyerahan hadiah untuk juara I, II, III, dan juara favorit yang dirangkai dalam puncak perayaan HUT Pemkot Samarinda ke- 60 dan Hari Jadi Kota Samarinda ke- 352.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019