Kader Kampung keluarga Berencana (KB) desa dan kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diharapkan dapat ikut berperan dalam penanganan serta pencegahan "stunting" atau anak tumbuh kerdil akibat kurang gizi di daerah itu.

Wakil Bupati Penajam Paser Utara Hamdam saat ditemui, Jumat mengharapkan kader Kampung KB desa dan kelurahan berperan dalam penanganan serta pencegahan kasus kekerdilan anak akibat kurang asupan gizi.

"Kami minta seluruh kader Kampung KB desa dan kelurahan dapat berperan dalam menekan kasus 'stunting' di wilayah Penajam Paser Utara," ucapnya.

Kampung KB di Desa Api-Api Kecamatan Waru lanjut Hamdam, dicanangkan sebagai Kampung KB percontohan di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dengan adanya pencanangan Kampung KB percontohan tersebut kata Wabup, dapat memotivasi Kampung KB lainnya untuk meningkatkan kinerja dan prestasi.

"Diharapkan seluruh Kampung KB desa dan kelurahan dapat meningkatkan kinerja, terutama dalam pengurangan 'stunting' di wilayah Penajam Paser Utara," tegas Hamdam.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalimantan Timur, Eli Kusnaeli mengungkapkan, saat ini di wilayah Kalimantan Timur ada 10 Kampung KB percontohan yang menjadi rujukan.

Salah satu Kampung KB percontohan tersebut menurut dia, adalah Kampung KB Nelayan di Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Para kader Kampung KB harus dapat mensosialisasikan delapan fungsi keluarga untuk menekan angka anak tumbuh kerdil akibat kurang gizi," ujar Eli Kusnaeli.

Hingga kini tambah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Penajam Paser Utara, Rivana Noor, telah terbentuk 31 Kampung KB di wilayah Penajam Paser Utara.

Ditargetkan pada 2020, 54 desa dan kelurahan di Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki Kampung KB untuk menciptakan lingkungan yang bernuansa program kependudukan dan keluarga berencana.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019