Kalimantan Timur merupakan daerah tujuan wisata di Indonesia, memiliki potensi budaya dan pariwisata yang tak kalah menarik dengan tujuan wisata lain di Indonesia.  Hampir 90% objek wisata yang disediakan oleh alam Kalimantan, dan 10% lainnya adalah obyek wisata buatan untuk mendukung kepariwisataan di daerah ini.


Ketersediaan obyek wisata berupa alam dengan flora dan faunanya (hutan, sungai, danau, jeram dan pantai) yang dibaur dengan budaya dan sejarah, harusnya bisa menjadikan Kalimantan Timur sebagai tempat tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, kunjungan wisatawan mancanegara telah menunjukkan peningkatan setiap tahunnya.

Jumlah wisman yang berkunjung ke Kaltim mencapai 5.611 sejak Januari hingga April 2018.  Hal itu berimbas terhadap okupansi hotel pada April 2018 lalu, okupansi hotel mencapai 54,14 persen 

Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto mengatakan, angka tersebut meningkat 1,65 poin dibandingkan Maret 2018.

"Bila melebihi 50 persen, setidaknya sudah melewati break even point (BEP)," kata Atqo.

Dia menjelaskan, rata-rata wisman menginap selama 2,61 hari, sedangkan wisnus 1,79 hari.

Meski mengalami peningkatan, namun jumlah kunjungan wisatawan di Kaltim, faktanya masih kalah jauh jika dibandingkan dengan objek wisata lainya di Indonesia yang sudah tersohor seperti Bali dengan Pulau Dewatanya, Magelang dengan Candi Borobudurnya, Jakarta dengan Tugu Monasnya.

Anggota DPR RI Hetifah Sirajudin mengatakan, setiap daerah memiliki potensi pariwisata, namun yang terjadi saat ini Pemerintah Daerah belum mampu merencanakan secara matang, sehingga wisatawan belum maksimal bisa didatangkan ke objek wisata tersebut.

"Banyak tantangan yang dihadapi Kaltim dalam pengembangan sektor wisata, tinggal keseriusan pemerintah daerahnya saja untuk mengembangkannya," katanya.

Dia mengatakan perlu adanya perencanaan yang mendetail mulai dari pemasaran, pengembangan sumber daya alam, sampai dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM), untuk mewujudkan daya tarik wisatawan dalam melakukan kunjungan.

Menurut Hetifah, Kendala utama yang dihadapi oleh Kaltimdalam pengembangan sektor pariwisata adalah terkait dengan kelengkapan infrastruktur penunjang utamanya menuju lokasi ke destinasi wisata.

"Tidak semua tempat wisata yang ada di Kaltim bisa ditempuh dengan akses transportasi yang mudah, sehingga akan menimbulkan pembiayaan yang tinggi menuju lokasi wisata tersebut, kondisi seperti ini yang harus mendapatkan perhatian," katanya.

Diera Gubernur Kaltim Isran Noor-Hadi Mulyadi program pengembangan wisata sebenarnya juga menjadi fokus dan perhatian serius.

Dalam satu tahun memimpin Kaltim, Isran Noor hadir pada Indonesia Infrastructure Investment Forum 2019 di London untuk menawarkan potensi wisata Kaltim kepada investor di Eropa.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, pihaknya mempersiapkan peluang proyek infrastruktur dan pariwisata ke investor dalam Indonesia Infrastructure Investment Forum 2019 di London. 

Menurut Isran pada kunjungannya konsep yang ditawarkan terkait penguatan infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan, proyek kereta api, maupun proyek listrik dan energy.

"Harus ada jaminan infrastruktur yang baik untuk memudahkan investor. Apalagi untuk perkembangan pariwisatanya," jelas Isran.

Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Abdullah Sani mengatakan, pariwisata memang sektor yang paling potensial untuk ditawakan pada investor. 

Dia menjelaskan, Kaltim merupakan daerah tujuan wisata di Indonesia, memiliki potensi budaya dan pariwisata, yang tak kalah menariknya dengan tujuan wisata lain di Indonesia. 

"Tentunya kita punya banyak potensi, ketersediaan obyek wisata berupa alam dengan flora dan faunanya seperti hutan, sungai, danau, jeram dan pantai, yang dibaur dengan budaya dan sejarah, membuat Kaltim bisa kembangkan pariwisata," ungkapnya.

Dia mengatakan, sektor ini paling bagus difokuskan karena menghasilkan devisa negara yang cukup besar selain ekspor. 

Selain itu juga diharapkan sebagai sektor yang padat karya yakni sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, dan diharapkan berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi)  mengumumkan pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan Timur setidaknya membawa harapan baru bagi pembangunan infrastruktur di Kaltim.

Rencananya, pindah ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur untuk tahap pertama dilaksanakan pada  tahun 2024.

Ketika sebuah daerah ditunjuk menjadi calon ibu kota baru, maka akan berpotensi berkembangnya industri pariwisata di daerah tersebut.

"Tentunya menjadi lebih bagus, karena (status) ibu kota berarti ada jaminan fasilitas yang bagus dan lengkap, infrastrukturnya juga bagus," kata Ketua Umum ASITA (Association of the Indonesia Tours & Travel Agencies) Dr. N. Rusmiati, M.Si.

Rusmiati mengatakan, ketika sebuah daerah statusnya menjadi ibu kota, dapat dipastikan industri pariwisata akan langsung melejit. Mengingat infrastruktur merupakan andalan industri pariwisata.

Ia mencontohkan banyak destinasi wisata ternama di dunia memiliki status ibu kota. 

Contohnya Bangkok, ibu kota Thailand yang menjadi kota paling banyak dikunjungi pada 2018. Di bawah Bangkok ada London, ibu kota Inggris dan Paris ibu kota dari Perancis.

Kalimantan Timur merupakan provinsi Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi. 

Luas total Kaltim adalah 127.346,92 km² dan populasi sebesar 3.575.449 jiwa (2017) dan Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. 

Kalimantan Timur terdiri dari sepuluh Kabupaten/ Kota dengan Ibukotanya ada di Kota Samarinda.

Hampir semua wilayah yang ada di Kaltim menawarkan pesona keindahan dan layak dijadikan sebagai tujuan kunjungan, dengan destinasi wisata yang ditawarkan aeperti budaya, sejarah, wisata pantai dan laut dan terakhir dengan wisata alam.

1. WISATA BUDAYA
Salah satu upacara adat akbar yang menjadi agenda kepariwisataan Kalimantan Timur adalah Pesta Adat Erau ; Erau pertama kali dilaksanakan pada upacara tinjak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. 

Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama(1300-1325), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-raja Kutai Kartanegara.

Dalam perkembangannya, Erau dilaksanakan dalam rangka penobatan gelar Raja dan pengangkatan Raja baru dengan menggelar pesta di hadapan seluruh rakyat.

Festival Erau yang kini sudah termasuk dalam Calendar of Events Pariwisata Nasional, tidak lagi hanya dikaitkan dengan seni Budaya Keraton Kutai Kartanegara, tetapi lebih menyajikan variasi ragam budaya dan seni yang ada dan berkembang di wilayah Kutai dan Kalimantan Timur.

Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur juga memiliki kawasan Wisata Budaya Pampang ; merupakan kawasan wisata budaya yang menarik untuk menyaksikan kehidupan suku Dayak Kenyah, Daya tarik yang dapat disaksikan di tempat ini adalah Lamin atau rumah adat suku Dayak serta tarian dan upacara adat Dayak Kenyah, yang digelar setiap hari Minggu.
Budaya Adat Kaltim Pesta Adat Erau Kutai Kartanegara (Antaranews Kaltim/Kuchai)

2. WISATA SEJARAH
Kedaton Kutai Kartanegara merupakan bangunan yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bagi Sultan Kutai yang saat ini berkuasa, sebagai bentuk apresiasi untuk melestarikan adat dan budaya Kerajaan Kutai sebagai Kerajaan tertua di Indonesia. 

Bangunan yang terletak di pusat kota Tenggarong ini memiliki ruang utama berupa singgasana Raja / Sultan Kutai.

Dalam keseharian, bangunan Kedaton yang letaknya berdampingan dengan Masjid Agung dan Masjid Jami' Hasanuddin, tepat di jantung kota Tenggarong, merupakan Tahta Kesultanan.

Sebagai upaya pelestarian budaya dan adat, di dalam kedaton dibangun sebuah lembaga Adat dan Dewan Adat, yang menjadi perpanjangan tangan dari Kesultanan Kutai Kartanegara dalam menjalankan fungsinya untuk melestarikan sejarah dan kebudayaan.

Goa Gunung Kombeng terdapat di Gunung Kombeng yang didalamnya tersimpan patung peninggalan Raja Mulawarman. 

Dahulunya goa ini memang dipergunakan sebagai tempat pemujaan Raja Mulawarman. Didalamnya terdapat stalagtit dan stalagmit. 

Untuk mengunjungi goa ini dapat ditempuh dengan kendaraan dari dari Samarinda menuju Sangatta dan selanjutnya ke Muara Wahau.
Pulau Derawan Kabupaten Berau (Antaranews Kaltim/disbudpar.beraukab.go.id/HO)

3. WISATA PANTAI DAN LAUT
Kabupaten Berau memiliki potensi wisata yang dikembangkan di wilayah Pulau Derawan dan Pulau Sangalaki dengan taman lautnya yang indah. 

Pulau-pulau lainnya yang masuk dalam wilayah Kabupaten Berau adalah Pulau Menumbar, Pulau Kakaban, Pulau Semana, Pulau Sambit, Pulau Bakungan, Pulau Inaka dan Pulau Maratua . 

Di perairan sekitar pulau-pulau tersebut terhampar pulau karang laut yang indah, berbagai jenis ikan hias juga terdapat ikan duyung, kepiting kenari, penyu hijau dan mutiara alam. 

Kepulauan Derawan mempunyai potensi laut yang sangat kaya dan menurut para ahli keindahan taman laut dan keanekaragaman biota laut yang hidup di pulau itu menduduki posisi ke tiga di dunia. 

Pulau Derawan kini dikelola oleh PT Bhumi Manimbora Interbuana sejak 1993 dan telah dilengkapi dengan cottages , restoran, speed boat serta perlengkapan selam lainnya.

Sementara Pulau Sangalaki di kelola oleh Sangalaki Dive Lorge, sebuah perusahaan dari Malaysia yang bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Berau dan dilengkapi berbagai fasilitas selam dan cottages. 

Bagi masyarakat yang ingin tinggal di losmen atau penginapan milik penduduk juga tersedia di Pulau Derawan.
 
Pohon besar di Kawasan Bukit Bengkirai (Antaranews Kaltim/Arif Maulana)

4. WISATA ALAM
Wisata alam Bukit Bangkirai merupakan wisata petualangan yang berada di dalam kawasan hutan primer Bukit Bangkirai yang terdapat diperbatasan antara Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara. 

Kawasan ini merupakan bagian dari kawasan hutan-hutan tropis yang ada di Kalimantan Timur. 

Dalam kawasan ini selain keasrian hutan alamnya juga terdapat Jembatan Tajuk (canopy bridge) dan beberapa jenis Burung Surga (drongos) dan Burung Enggang (richoneros) yang sangat langka.

Tempat ini juga digunakn untuk kepentingan riset dan observasi alam lainnya serta dilengkapi dengan fasilitas akomodasi berupa cottage yang dapat disewa oleh pengunjung.

Proyek rehabilitasi orang utan, terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, merupakan tempat perlindungan satwa liar, terutama bagi Orangutan dan Beruang Madu yang tidak dapat dilepas liarkan ke alam karena penyakit, umur yang sudah tua dan cacat lainnya.

Terdapat enam pulau buatan yang sengaja diperuntukkan sebagai tempat orangutan. Kawasan Konservasi satwa ini juga dilengkapi dengan Sekolah Hutan yang menyediakan tempat bermain dan pengenalan kembali keterampilan yang diperlukan orangutan untuk hidup setelah dilepas liarkan ke habitat aslinya.

Beberapa paket yang ditawarkan  dalam melaui program Samboja Ladge adalah Program Rehabilitasi Satwa (Orangutan dan Beruang Madu), kegiatan rehabilitasi lahan kritis, kegiatan kebun organic, kegiatan pembatan pupuk organik (Kompos) dan pengamatan kehidupan liar yang ada di sekitar kawasa Samboja Lestari.

Daerah hulu-hulu sungai baik di wilayah Kutai Katanegara, Kutai Barat, merupakan daerah wisata hutan alam Hutan Hujan Tropik yang memiliki keindahan alam yang eksotis dengan kemurnian budaya masyarakat dayak yang tinggal diwilayah tersebut. 

Kondisi topografi yang umumnya terjal berbukit membentuk aliran sungai yang ber-riam dan memiliki daya tarik bagi wisata arung jeram.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019