Dua menara telekomunikasi di kawasan perbatasan negara, yakni di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur hingga kini masih menunggu "kring" atau diaktifkan karena sejak dibangun pada 2015 belum juga difungsikan.
"Dua menara telekomunikasi itu ada di Kampung Long Pakaq dan Muara Nyan, Kecamatan Long Pahangai," ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kabupaten Mahulu Nasution Hibau Djaang di ibu kota kabupaten di Ujoh Bilang, Jumat.
Ia mengaku hingga saat ini sudah 15 kali melakukan pertemuan dan mengajukan permohonan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, yakni pertemuan untuk membahas pemanfaatan menara tersebut karena di kawasan itu tidak dijangkau telekomunikasi nirkabel akibat masih blank spot.
Saat melakukan pertemuan dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) pada 2017, lanjutnya, badan di bawah naungan Kemenkominfo itu berjanji akan mengaktifkan menara tersebut pada September 2018, namun sampai berakhirnya tahun tersebut, ternyata tidak juga terealisasi.
Kemudian tahun lalu dan awal 2019 pihaknya juga mengajukan permohonan lagi dan kembali melakukan petemuan dengan Bakti. Saat itu pihak Bakti kembali berjanji akan mengaktifkan menaranya pada September 2019, namun hingga kini pun belum ada tanda-tanda dioperasikan.
"Ketika dari Bakti menyampaikan akan mengaktifkan menara telekomunikasi di kawasan yang masih blank spot, saya juga menyampaikan hal yang sama pada masyarakat yang tanya, termasuk kepada wartawan yang bertanya. Jadinya saya seolah-olah bohong, padahal kebohongan ini awalnya dari pusat," kata Hibau.
Namun untuk kawasan Ibu Kota Kabupaten, yakni di Ujoh Bilang dan sekitarnya, ia mengaku bersyukur karena sudah masuk 4G sehingga masyarakatnya lancar memanfaatkan internet.
"Di kawasan ibu kota ini untuk 4G sudah cukup bagus, karena selain ada dari Telkomsel juga ada Indihome dari PT Telkom Indonesia, jadi sudah banyak penduduk yang berlangganan menggunakan Indihome," ucap Hibau.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Dua menara telekomunikasi itu ada di Kampung Long Pakaq dan Muara Nyan, Kecamatan Long Pahangai," ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kabupaten Mahulu Nasution Hibau Djaang di ibu kota kabupaten di Ujoh Bilang, Jumat.
Ia mengaku hingga saat ini sudah 15 kali melakukan pertemuan dan mengajukan permohonan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, yakni pertemuan untuk membahas pemanfaatan menara tersebut karena di kawasan itu tidak dijangkau telekomunikasi nirkabel akibat masih blank spot.
Saat melakukan pertemuan dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) pada 2017, lanjutnya, badan di bawah naungan Kemenkominfo itu berjanji akan mengaktifkan menara tersebut pada September 2018, namun sampai berakhirnya tahun tersebut, ternyata tidak juga terealisasi.
Kemudian tahun lalu dan awal 2019 pihaknya juga mengajukan permohonan lagi dan kembali melakukan petemuan dengan Bakti. Saat itu pihak Bakti kembali berjanji akan mengaktifkan menaranya pada September 2019, namun hingga kini pun belum ada tanda-tanda dioperasikan.
"Ketika dari Bakti menyampaikan akan mengaktifkan menara telekomunikasi di kawasan yang masih blank spot, saya juga menyampaikan hal yang sama pada masyarakat yang tanya, termasuk kepada wartawan yang bertanya. Jadinya saya seolah-olah bohong, padahal kebohongan ini awalnya dari pusat," kata Hibau.
Namun untuk kawasan Ibu Kota Kabupaten, yakni di Ujoh Bilang dan sekitarnya, ia mengaku bersyukur karena sudah masuk 4G sehingga masyarakatnya lancar memanfaatkan internet.
"Di kawasan ibu kota ini untuk 4G sudah cukup bagus, karena selain ada dari Telkomsel juga ada Indihome dari PT Telkom Indonesia, jadi sudah banyak penduduk yang berlangganan menggunakan Indihome," ucap Hibau.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019