Bontang, 13/4 (ANTARA) - SMPN I Bontang akhirnya mendapat dana hibah untuk merenovasi tiga kelas di sekolah itu setelah ditetapkan sebagai rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) sejak 2008.

"Saya prihatin dengan kondisi SMPN I Bontang ini sebagai sekolah unggulan status rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) tetapi lihatlah banyak yang usang. Ada lokal kelas, ruang guru, laboratorium yang rusak plaponnya, genteng pecah, kontruksi dinding masih dari kayu, yang mestinya mendesak membutuhkan renovasi," keluh Kepala SMPN I Bontang, Sulistyowati, di Bontang, Jumat.

SMPN I Bontang, Kalimantan Timur, menyandang status sekolah RSBI sejak 2008 namun berbagai sarana dan prasarana di sekolah itu tampak sudah usang.

Menurut Sulistyowati, sesuai hasil verifikasi Tim Ahli Universitas Mulawarman pada 2012 baru mendapat dana hibah atau "block grant" untuk renovasi tiga lokal kelas.

Dia mengakui, memang pernah ada dana "block grant" untuk pembangunan lokal dan tidak terbangun.

"Tahun 2012 ini kami mencoba membuat permohonan renovasi ke pusat mendapat alokasi anggaran untuk tiga kelas, padahal sekolah lain ada yang mendapat 15 lokal kelas. Jadi, kami memang harus merintis dari nol lagi untuk mendapat dana renovasi," ujarnya.

Komite Sekolah SMPN I yang baru saja terpilih kepengurusannya pada 2011 lalu, juga diakui Sulistyowati, kurang aktif merespons permasalahan yang ada.

Hikma, salah satu wali murid, ketika dimintai pendapatnya terkait sarana prasaran di SMPN I Bontang mengakui kalau kondisi bangunannya kalah dengan gedung SD negeri lainnya yang dalam beberapa tahun terakhir telah dibangun baru dan gedungnya tingkat.

Secara terpisah, ketika dikonfirmasi mengenai kondisi SMPN I Bontang, Sekretaris Dinas Pendidikan, Bambang Cipto Lelono, mengatakan, untuk lolos mendapat bantuan "block grant" pusat itu harus ada rekomendasi tim ahli.

"Memang ada tim ahli dari Unmul yang turun lapangan untuk melakukan verifikasi. Mereka melakukan pemotretan atas kerusakan yang ada dan data tersebut diberikan ke ke pusat, jadi ada mekanisme dan kreteria yang ditetapkan untuk mendapatkan bantuan renovasi," kata Bambang.

SMPN I ditetapkan sebagai RSBI sejak 2008 yang ketika itu hanya menerima satu kelas, kemudian 2009 menerima dua kelas, 2010 menerima tiga kelas, 2011 menerima empat kelas dan 2012 sebanyak lima kelas. (*)


Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012