Sebanyak 3.900 sambungan aliran gas bumi rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang infrastrukturnya terbangun pada 2018 sudah terkonversi dan bisa dinikmati masyarakat.
Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman saat ditemui, Selasa mengungkapkan, sampai saat ini 3.900 sambungan aliran gas bumi rumah tangga sudah terkonversi.
Secara keseluruhan sambungan aliran gas bumi rumah tangga yang sudah terpasang pada 2018 di Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 4.260 sambungan gas rumah.
Terdata hingga Oktober 2019 menurut Ahmad Usman, telah terdapat 3.900 kompor gas yang dimiliki masyarakat pelanggan sambungan aliran gas bumi rumah tangga yang sudah terkonversi.
Konversi dengan memodifikasi kompor gas pada rumah tangga penerima sambungan aliran gas bumi tersebut terus berjalan.
"Modifikasi kompor gas penerima sambungan gas rumah tangga itu dimulai sejak Agustus 2019, dan pengkonversian hampir rampung," ujar Ahmad Usman.
"Konversi kompor gas yang dimiliki warga terus berjalan, sudah 3.900 sudah terkonversi. Sekitar 360 rumah lagi yang belum terkonversi," ucapnya.
Ada beberapa kendala yang ditemui petugas PT Petragas Niaga jelas Ahmad Usman, saat menyambungkan jaringan gas ke rumah-rumah warga.
Saat petugas mendatangi rumah warga pelanggan sambungan aliran gas bumi kata dia, rumah warga dalam keadaan kosong, ada saluran yang tersumbat maupun bocor.
Secara konsisten petugas PT Pertagas Niaga terus melakukan pengaktifan sambungan aliran gas bumi rumah tangga tersebut, dalam satu hari petugas mengoneksikan 50 hingga 60 sambungan gas rumah.
4.260 sambungan gas rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut tersebar di Kelurahan Penajam, Gunung Steleng, Nenang, Sungai Parit dan Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman saat ditemui, Selasa mengungkapkan, sampai saat ini 3.900 sambungan aliran gas bumi rumah tangga sudah terkonversi.
Secara keseluruhan sambungan aliran gas bumi rumah tangga yang sudah terpasang pada 2018 di Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 4.260 sambungan gas rumah.
Terdata hingga Oktober 2019 menurut Ahmad Usman, telah terdapat 3.900 kompor gas yang dimiliki masyarakat pelanggan sambungan aliran gas bumi rumah tangga yang sudah terkonversi.
Konversi dengan memodifikasi kompor gas pada rumah tangga penerima sambungan aliran gas bumi tersebut terus berjalan.
"Modifikasi kompor gas penerima sambungan gas rumah tangga itu dimulai sejak Agustus 2019, dan pengkonversian hampir rampung," ujar Ahmad Usman.
"Konversi kompor gas yang dimiliki warga terus berjalan, sudah 3.900 sudah terkonversi. Sekitar 360 rumah lagi yang belum terkonversi," ucapnya.
Ada beberapa kendala yang ditemui petugas PT Petragas Niaga jelas Ahmad Usman, saat menyambungkan jaringan gas ke rumah-rumah warga.
Saat petugas mendatangi rumah warga pelanggan sambungan aliran gas bumi kata dia, rumah warga dalam keadaan kosong, ada saluran yang tersumbat maupun bocor.
Secara konsisten petugas PT Pertagas Niaga terus melakukan pengaktifan sambungan aliran gas bumi rumah tangga tersebut, dalam satu hari petugas mengoneksikan 50 hingga 60 sambungan gas rumah.
4.260 sambungan gas rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut tersebar di Kelurahan Penajam, Gunung Steleng, Nenang, Sungai Parit dan Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019