Persiba Balikpapan selamat dari jurang degradasi karena diselamatkan kekalahan Persatu Tuban 1-0 dari Persewar Waropen di Pasuruan, kandang sementara tim asal Papua itu.


Kekalahan itu juga memastikan Persatu akan menemani Madura FC turun kasta ke Liga 3 mulai musim 2020.

"Dengan tidak dapat poin dari Persewar walaupun Tuban masih punya satu pertandingan lagi, maksimal nilai yang akan diraih Persatu adalah 23, dengan nilai saat ini 20. Persiba sendiri mengantongi poin 24 juga menyisakan satu pertandingan lagi lawan Mitra Kukar Senin (21/10),” jelas jurnalis olahraga senior Kota Minyak Abraham Johan di Balikpapan, Minggu.

Lawan Persatu sendiri tak lain dan tak bukan adalah Madura FC, sesama tim yang sudah pasti degradasi sehingga apa pun hasilnya tidak akan mengubah nasib Madura ataupun Tuban, walaupun masih bisa mengubah urutan 2 terbawah di klasemen yang ditempati kedua tim itu. Saat ini Madura juga punya nilai 20.

“Sungguh kita bersyukur,” kata Pelatih Persiba Satiya Bagdja.

Dengan nilai 24, Persiba berada di urutan ke-8 dari 11 tim di Wilayah Timur. Nilai yang sama juga dimiliki PSBS Biak yang berada di urutan ke-9. Persiba mendapat posisi lebih baik sebab menang head to head dengan Biak.

“Di Biak kita kalah 2-1, tapi di Batakan kita menang 3-1,” kata Johan. Persiba mencetak gol lebih banyak ke gawang Biak.

Sama dengan posisi ke-10 dan 11 yang sudah berada di jurang degradasi, posisi ke-8 dan 9 masih mungkin bertukar, walapun tidak mengubah nasib kedua tim, yaitu tetap di Liga 2 musim depan.

“Biak tentu tidak ingin malu di kandang dan para pemainnya kehilangan bonus kemenangan,” kata Johan. Lawan Biak pada pertandingan Senin depan adalah Martapura FC, tim yang masih berpeluang masuk putaran Delapan Besar yang saat ini punya poin 28 dan berada di posisi keempat klasemen sementara.

Posisi keempat yang dipegang Martapura itu sendiri masih bisa lepas ke tangan Persis Solo, atau PSIM Yogyakarta, bahkan juga oleh Bogor FC, Sulut United, yang masing-masing berada di urutan ke-5, ke-6, dan ke-7 pada klasemen.

“Peluang terbesar dimiliki PSIM, karena dia tuan rumah menjamu Persis dengan catatan head to head lebih baik. Sulut United juga tuan rumah menjamu Persewar, tapi tergantung dari hasil pertandingan PSIM-Persis dan Biak-Martapura,” jelah Johan.  

Singkatnya, siapa pun yang ingin lolos ke Delapan Besar harus memenangkan pertandingan terakhir tersebut. Hasil seri berarti menutup peluang, apalagi kalah.

Di bagian lain, calon lawan Persiba, Mitra Kukar, sudah pasti bermain di Delapan Besar dengan nilai 30 yang dikantongi saat ini. Meskipun mungkin saja tergeser oleh Martapura FC, tapi tidak akan ke luar dari 4 besar yang lolos ke Delapan Besar.

“Meskipun poinnya bisa sama dengan Persis atau PSIM, tapi kedua tim ini kalah head to head dengan Mitra,” jelas Johan. PSIM musim ini kalah dua kali dengan Mitra, di kandang di Yogya 1-2 dan di Tenggarong 1-0. Lawan Persis, Mitra 2 kali seri, masing-masing 1-1 di Solo dan 0-0 di Madiun, tempat Persis berkandang selama Stadion Manahan di Solo direnovasi.

“Jadi hasil pertandingan lawan Persiba juga tidak terlalu menentukan, selain memantapkan posisi saja,” demikian Johan.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019