Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri untuk masyarakat Kaltim yang sebesar Rp147 miliar pada 2011, dinilai tepat sasaran karena telah dimanfaatkan berbagai kegiatan yang dinikmati langsung masyarakat.
"Dana PNPM Mandiri untuk Kaltim dari pemerintah pusat itu, antara lain telah digunakan untuk pembuatan jalan desa, jembatan, dan pembangunan pengairan," ujar Wakil Gubernur Kaltim, Farid Wadjdy di Samarinda, Selasa.
Selain itu, telah digunakan untuk pengadaan mobil angkutan untuk anak sekolah, pembangunan Posyandu, pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), gedung serbaguna desa, tambatan perahu pasar, dan sejumlah kegiatan lain berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, untuk peningkatan ekonomi perdesaan atau kegiatan untuk Simpan Pinjam Khusus Perempuan, hingga saat ini telah dikucurkan dana senilai Rp99,95 miliar dengan 4.649 kelompok usaha.
Menurutnya, pelaksaaan Progran PNPM Mandiri 2011 pelaksanaannya sudah sesuai dengan target yang ditentukan. Program 2011 tersebut dengan cepat dilaksanakan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal itu dapat dilihat pada progres pencairan dana bantuan langsung bagi masyarakat. Sedangkan hingga saat ini telah terserap mencapai 98,5 persen dari jumlah total dana bantuan langsung yang sebesar Rp147 miliar.
Dampak dari program ini di antaranya mampu memberikan kontribusi terhadap upaya penurunan angka kemiskinan di Kaltim, yakni program-program yang digelar PNPM mandiri di daerah pedesaan.
Keberhasilan program PNPM Mandiri karena didukung dengan struktur organisasi yang sangat solid, yakni mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan hingga tingkat desa.
"Saya melihat PNPM Mandiri sudah tepat sasaran, sehingga bisa dikatakan program ini menjadi salah satu yang mampu menurunkan angka kemiskinan di Kaltim dari tahun ke tahun," katanya.
Menurutnya, angka kemiskinan di Kaltim menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencapai 6,77 persen. Angka ini masih lebih baik ketimbang rata-rata kemiskinan nasional. Namun demikian, Pemprov Kaltim terus upaya untuk menurunkannya.
Program ini, lanjut dia, berhadapan langsung kepada masyarakat di daerah pedesaan, terutama bagi masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Dia juga berharap kepada masyarakat, agar hasil pembangunan atau kegiatan dari PNPM Mandiri dapat dijaga kelestariannya, sehingga aset yang ada tersebut dapat dimanfaatkan lebih lama oleh masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Dana PNPM Mandiri untuk Kaltim dari pemerintah pusat itu, antara lain telah digunakan untuk pembuatan jalan desa, jembatan, dan pembangunan pengairan," ujar Wakil Gubernur Kaltim, Farid Wadjdy di Samarinda, Selasa.
Selain itu, telah digunakan untuk pengadaan mobil angkutan untuk anak sekolah, pembangunan Posyandu, pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), gedung serbaguna desa, tambatan perahu pasar, dan sejumlah kegiatan lain berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, untuk peningkatan ekonomi perdesaan atau kegiatan untuk Simpan Pinjam Khusus Perempuan, hingga saat ini telah dikucurkan dana senilai Rp99,95 miliar dengan 4.649 kelompok usaha.
Menurutnya, pelaksaaan Progran PNPM Mandiri 2011 pelaksanaannya sudah sesuai dengan target yang ditentukan. Program 2011 tersebut dengan cepat dilaksanakan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal itu dapat dilihat pada progres pencairan dana bantuan langsung bagi masyarakat. Sedangkan hingga saat ini telah terserap mencapai 98,5 persen dari jumlah total dana bantuan langsung yang sebesar Rp147 miliar.
Dampak dari program ini di antaranya mampu memberikan kontribusi terhadap upaya penurunan angka kemiskinan di Kaltim, yakni program-program yang digelar PNPM mandiri di daerah pedesaan.
Keberhasilan program PNPM Mandiri karena didukung dengan struktur organisasi yang sangat solid, yakni mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan hingga tingkat desa.
"Saya melihat PNPM Mandiri sudah tepat sasaran, sehingga bisa dikatakan program ini menjadi salah satu yang mampu menurunkan angka kemiskinan di Kaltim dari tahun ke tahun," katanya.
Menurutnya, angka kemiskinan di Kaltim menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencapai 6,77 persen. Angka ini masih lebih baik ketimbang rata-rata kemiskinan nasional. Namun demikian, Pemprov Kaltim terus upaya untuk menurunkannya.
Program ini, lanjut dia, berhadapan langsung kepada masyarakat di daerah pedesaan, terutama bagi masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Dia juga berharap kepada masyarakat, agar hasil pembangunan atau kegiatan dari PNPM Mandiri dapat dijaga kelestariannya, sehingga aset yang ada tersebut dapat dimanfaatkan lebih lama oleh masyarakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012