Sebanyak 150 desa di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi sasaran Program Kampung Iklim (Proklim) yang kini gencar dilakukan sosialisasi, sehingga secara bertahap mulai tahun 2020 bisa mengurangi emisi karbon dan mempertahankan pemanasan global di bawah 2.


"Sebanyak 150 desa yang menjadi sasaran Proklim itu tersebar pada delapan kabupaten/kota di Provinsi Kaltim," ujar Tenaga Ahli Social Development Project Managemen Unit (PMU) Forest Carbon Fund Facility (FCPF) Carbon Fund, Akhmad Wijaya di Ujoh Bilang, Jumat.

Proklim ditawarkan ke desa atau kampung karena memiliki beberapa alasan, antara lain karena terdapat potensi insentif Pendapatan Asli Desa (PADes) terhadap upaya pengurangan emisi yang dilakukan di tingkat desa.

Kemudian untuk meningkatan peluang pendapatan dan mata pencaharian alternatif, sehingga kegatan ini diyakini bisa mengurangi kemiskinan.

Dalam kegiatan Proklim juga bisa menjadi media pembelajaran untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia, kelembagaan, dan pengaturan pengelolaan lahan yang ramah.

"Dari Proklim juga bisa untuk meningkatkan investasi di wilayah kelola masyarakat, kemudian memperkuat perlindungan pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat. Apalagi penerapan Proklim mengedepankan pemberdayaan masyarakat lokal," katanya .

Adapun 150 desa di Kaltim yang menjadi sasaran Proklim pada 2020 hingga 2024 mendatang adalah 38 kampung di Kabupaten Berau. Antara lain Kampung Long Beliu dengan luas hutan yang tersisa 88.106,88 hektare (ha).

Kemudian Kampung Long Duhung dengan hutan seluas 52.972,55 ha, Long Keluh seluas 33.511,79 ha, Long Ayan seluas 50.545,12 ha, Long Lanuk 41.517,84 ha, Merapun 26.022,97 ha, Pegat 16.463,79 ha, Kasai 11.250,89 ha, Labanan Makmur 5.732,63 ha, dan Kampung Teluk Sulaiman dengan luas hutan 4.076,73 ha.

Kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 25 desa, antara lain Desa Muara Tuboq dengan hutan seluas 38.451,10 ha, Muara Kebaq 36.944,42 ha, Muara Siran seluas 6.916,04 ha, Jonggon 6.768,59 ha, Santan Ulu 4.253,35 ha, Sepatin 5.749,67 ha, Tani Baru 4.585,99, dan Desa Muara Kembang seluas 4.390,88 ha.

"Ada pula 19 desa di Kabupaten Paser, antara lain Desa Busui dengan hutan yang tersisa seluas 21.964,72 ha, Tanjung Pinang 6.848,85 ha, Prayon 6.055,24 ha, Pondong Baru 4.580,54 ha, Uko 3.139,94 ha, Sungai Terik 2.965,87 ha, dan Desa Belimbing seluas 10.295,52 ha," kata Jaya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019