Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timur serta Dinas Kesehatan setempat mewaspadai kemungkinan terjadi serangan serangga Tomcat (Paederus littoralis) yang memiliki cairan tubuh beracun.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, Robert Lim di Sangata, Senin, mengatakan, hingga kini belum ada laporan warga terkena racun Tomcat namun pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan terjadi kasus seperti di Pulau Jawa.
"Salah satu langkah mewaspadai hal itu adalah menyiapkan racun serangga yang siap disebarkan di berbagai daerah di Kutai Timur jika ada laporan wabah Tomcat," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak khawatir berlebihan karena sesungguhnya kumbang Tomcat itu adalah "sahabat petani".
Tomcat ada di sawah dan menjadi sahabat petani karena predator bagi hama wereng ijo, wereng coklat dan tungro.
"Kehadiran Tomcat di kawasan pemukiman membuktikan bahwa telah terjadi kerusakan lingkungan," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim Marthen Luther menjelaskan bahwa pihaknya siap membantu warga yang terserang atau terkena dampak dari Tomcat.
"Pengobatan awal yang utama adalah menghilangkan iritasi dan kontak dengan zat paederin dengan mencuci daerah tersebut dengan sabun dan air sebersih mungkin," ujarnya.
"Area yang melepuh harus ditangani dengan membasahi basah dingin, diikuti dengan steroid topikal kuat seperti hydrocortisone satu persen salep betametasone atau salep anti radang," kata Marten Luther yang didampingi Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan M Yusuf.
Marten Luther mengatakan, dari segi medis memang telah ada obat bagi racun Tomcat sehingga jika ada warga yang mengalami pelepuhan kulit akibat berkontak langsung dengan serangga tersebut, untuk segera membawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, Robert Lim di Sangata, Senin, mengatakan, hingga kini belum ada laporan warga terkena racun Tomcat namun pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan terjadi kasus seperti di Pulau Jawa.
"Salah satu langkah mewaspadai hal itu adalah menyiapkan racun serangga yang siap disebarkan di berbagai daerah di Kutai Timur jika ada laporan wabah Tomcat," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak khawatir berlebihan karena sesungguhnya kumbang Tomcat itu adalah "sahabat petani".
Tomcat ada di sawah dan menjadi sahabat petani karena predator bagi hama wereng ijo, wereng coklat dan tungro.
"Kehadiran Tomcat di kawasan pemukiman membuktikan bahwa telah terjadi kerusakan lingkungan," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim Marthen Luther menjelaskan bahwa pihaknya siap membantu warga yang terserang atau terkena dampak dari Tomcat.
"Pengobatan awal yang utama adalah menghilangkan iritasi dan kontak dengan zat paederin dengan mencuci daerah tersebut dengan sabun dan air sebersih mungkin," ujarnya.
"Area yang melepuh harus ditangani dengan membasahi basah dingin, diikuti dengan steroid topikal kuat seperti hydrocortisone satu persen salep betametasone atau salep anti radang," kata Marten Luther yang didampingi Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan M Yusuf.
Marten Luther mengatakan, dari segi medis memang telah ada obat bagi racun Tomcat sehingga jika ada warga yang mengalami pelepuhan kulit akibat berkontak langsung dengan serangga tersebut, untuk segera membawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012