Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes Kemenkes) Kalimantan Timur mengungkap fakta terkait keamanan umami atau monosodium glutamat (MSG) untuk dikonsumsi melalui Forum Seminar Nasional Keamanan Pangan dan Gizi.
Seminar secara khusus mengangkat tema fakta ilmiah terkait keamanan umami atau MSG.
"Melalui seminar internasional ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang MSG karena penggunaannya untuk konsumsi masih menimbulkan polemik apakah aman atau tidak," ujar Gubernur Kaltim, Isran Noor dalam sambutan yang dibacakan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi saat membuka seminar, di Komplek Pendopo Odah Etam, Sabtu (14/9).
MSG atau petsin merupakan zat tambahan pada makanan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa agar terasa lebih gurih dan nikmat.
MSG sendiri terbuat dari tetes sari tebu dan singkong melalui proses fermentasi serta penambahan garam sehingga menjadi pengkristalan.
Banyak yang beranggapan bahwa MSG tidak aman dikonsumsi. Berbagai isu muncul di masyarakat sehingga mendorong banyak orang menghindari MSG misalnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, berbahaya bagi saraf, berbahaya bagi anak-anak dan ibu hamil, dan lainnya.
Meski begitu pihak lain juga ada yang mengatakan bahwa MSG aman di konsumsi.
"MSG boleh digunakan dalam kehidupan sehari-hari asal masih dalam batas wajar," katanya.
Selain itu kandungan glutamat MSG juga dapat ditemui pada bahan makanan alami seperti tomat, daging, susu, keju, ASI karena itu kalau ada orang yang merasa ragu dengan menggunakan MSG dan mengganti dengan penggunaan bahan bahan makanan alami.
Karenanya dia menyambut baik pelaksanaan seminar nasional membahas fakta keamanan penggunaan MSG. Menimbulkan pemahaman warga terkait pelaksanaannya
"Yang tidak jelas maka melalui seminar nasional ini diharap jelas,. Yang tadinya masih bertanya mitor atau fakta bisa terjawab" katanya.
Dia berharap narasumber dapat memberikan penjelasan kepada para peserta agar tidak lagi terjadi gagal paham dan kekhawatiran di dalam masyarakat.
Pada prinsipnya Pemprov Kaltim dalam program pembangunannya berusaha untuk dapat memberikan rasa aman konsumsi bagi masyarakatnya.Tidak hanya MSG, melainkan termasuk pula pewarna makanan dan pemanis buatan serta kehalalan suatu produk makanan dan minuman juga perlu dicermati dengan baik.
"Mari jadikan masyarakat Kaltim yang sehat kuat terhindar dari dampak buruk akibat mengkonsumsi makanan dan minuman
yang tidak sehat serta memiliki pemahaman yang benar mengenai pangan dan gizi," katanya sambil mengaku dirinya salah satu orang yang biasa mengkonsumsi MSG secara cukup dan tidak berlebihan.
Pada kesempatan itu dia juga mengingatkan pentingnya peningkatan kualitas SDM Kaltim. Tidak terkecualia SDM bidanv kesehatan dalam menyiapkan peluang dan tantangan Kaltim ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Negara baru.
"Poltekes posisi strategis. Kesehatan menjadi urusan penting. Bagaimana mau berbicara yang lain kalau kesehatannya jelek," timpalnya
Kegiatan diikuti sebanyak 474 peserta dari kalangan mahasiswa Poltekes Kemenkes RI. Nampak hebagai narasumber Kepala BBPOM di Samarinda, Leonard Duma, Dosen Poltekes Jakarta II, Marudut Sitompul, Ketua Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Kaltim, Wiryanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Seminar secara khusus mengangkat tema fakta ilmiah terkait keamanan umami atau MSG.
"Melalui seminar internasional ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang MSG karena penggunaannya untuk konsumsi masih menimbulkan polemik apakah aman atau tidak," ujar Gubernur Kaltim, Isran Noor dalam sambutan yang dibacakan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi saat membuka seminar, di Komplek Pendopo Odah Etam, Sabtu (14/9).
MSG atau petsin merupakan zat tambahan pada makanan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa agar terasa lebih gurih dan nikmat.
MSG sendiri terbuat dari tetes sari tebu dan singkong melalui proses fermentasi serta penambahan garam sehingga menjadi pengkristalan.
Banyak yang beranggapan bahwa MSG tidak aman dikonsumsi. Berbagai isu muncul di masyarakat sehingga mendorong banyak orang menghindari MSG misalnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, berbahaya bagi saraf, berbahaya bagi anak-anak dan ibu hamil, dan lainnya.
Meski begitu pihak lain juga ada yang mengatakan bahwa MSG aman di konsumsi.
"MSG boleh digunakan dalam kehidupan sehari-hari asal masih dalam batas wajar," katanya.
Selain itu kandungan glutamat MSG juga dapat ditemui pada bahan makanan alami seperti tomat, daging, susu, keju, ASI karena itu kalau ada orang yang merasa ragu dengan menggunakan MSG dan mengganti dengan penggunaan bahan bahan makanan alami.
Karenanya dia menyambut baik pelaksanaan seminar nasional membahas fakta keamanan penggunaan MSG. Menimbulkan pemahaman warga terkait pelaksanaannya
"Yang tidak jelas maka melalui seminar nasional ini diharap jelas,. Yang tadinya masih bertanya mitor atau fakta bisa terjawab" katanya.
Dia berharap narasumber dapat memberikan penjelasan kepada para peserta agar tidak lagi terjadi gagal paham dan kekhawatiran di dalam masyarakat.
Pada prinsipnya Pemprov Kaltim dalam program pembangunannya berusaha untuk dapat memberikan rasa aman konsumsi bagi masyarakatnya.Tidak hanya MSG, melainkan termasuk pula pewarna makanan dan pemanis buatan serta kehalalan suatu produk makanan dan minuman juga perlu dicermati dengan baik.
"Mari jadikan masyarakat Kaltim yang sehat kuat terhindar dari dampak buruk akibat mengkonsumsi makanan dan minuman
yang tidak sehat serta memiliki pemahaman yang benar mengenai pangan dan gizi," katanya sambil mengaku dirinya salah satu orang yang biasa mengkonsumsi MSG secara cukup dan tidak berlebihan.
Pada kesempatan itu dia juga mengingatkan pentingnya peningkatan kualitas SDM Kaltim. Tidak terkecualia SDM bidanv kesehatan dalam menyiapkan peluang dan tantangan Kaltim ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Negara baru.
"Poltekes posisi strategis. Kesehatan menjadi urusan penting. Bagaimana mau berbicara yang lain kalau kesehatannya jelek," timpalnya
Kegiatan diikuti sebanyak 474 peserta dari kalangan mahasiswa Poltekes Kemenkes RI. Nampak hebagai narasumber Kepala BBPOM di Samarinda, Leonard Duma, Dosen Poltekes Jakarta II, Marudut Sitompul, Ketua Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Kaltim, Wiryanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019