Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui instansi terkait telah membentuk wadah sebagai pusat kreativitas anak, termasuk anak penyandang disabilitas, dengan nama Pusat Kreativitas Anak (PKA) yang bertujuan untuk mencetak anak berkreasi tanpa batas.


"PKA merupakan sarana tepat untuk memastikan semua anak dari berbagai latarbelakang, termasuk anak berkebutuhan khusus dapat memanfaatkan waktu luang untuk berkarya sesuai kemampuan," ujar Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim Halda Arsyad di Samarinda, Kamis.

Didampingi Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Noer Adenany pada acara Sosialisasi Pusat Kreativitas Anak, ia mengatakan bahwa PKA perlu dibentuk untuk memastikan semua anak dapat beristirahat, bermain, dan rekreasi sesuai dengan usia anak.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Selyca Mulia Samarinda pada 3-4 September diikuti sebanyak 55 peserta terdiri dari instansi dan lembaga terkait di lima kabupaten/kota, yakni Penajam Paser Utara, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Bontang.

Sedangkan narasumber pada kegiatan ini yaitu Kabid PPPA DKP3A Kaltim Noer Adenany, Asdep PHAPKB KPPPA Elvi H, Kabid Sekolah Ramah Anak Nita, Kabid Kreativitas Budaya Anggin Nuzula Rahma, dan Kasi Kreativitas Marni.

Halda menuturkan, dengan adanya pembentukan dan mengembangkan PKA dengan baik dan berkelanjutan, maka pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dituntut bekerja sama mengembangkan PKA.

Kerja sama yang dimaksud adalah dengan membantu menyiapkan sarana dan prasarana, kemudian fasilitator pendampingan yang dapat membantu kegiatan yang menyenangkan, tidak membahayakan anak, dan menunjang terhadap arti penting partisipasi anak dalam melestarikan kebudayaan lokal.

"Pemerintah Provinsi Kaltim juga telah berperan dalam upaya pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, diantaranya adalah penyusunan profil permainan tradisional bagi anak-anak Kaltim," ucap Adenany.

Hasil dari penyusunan profil ini kemudian disosialisasikan melalui forum anak, gerakan literasi, sanggar budaya, dan pusat kuliner yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat edukasi sekaligus penyediaan ruang bermain bagi anak.

"Sosialisasi PKA ini akan menjadi pengingat bahwa pengawasan terhadap tumbuh kembang anak harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan aktivitas informal. Saya harap penyediaan PKA dapat meningkatkan pemanfaatan waktu luang anak di luar sekolah," ucap Dany.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019