Jembatan Pulau Balang di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi salah satu proyek strategis nasional yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo, kata Bupati setempat Abdul Gafur Mas'ud.

"Jembatan Pulau Balang itu nantinya menjadi penghubung sejumlah daerah di Kalimantan melalui Kabupaten Penajam Paser Utara," kata Abdul Gafur Mas'ud ketika dihubungi, Senin.

Sehingga Presiden Joko Widodo menetapkan jembatan Pulau Balang di Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai salah satu proyek strategis nasional.

Menurut Abdul Gafur Mas'ud, jembatan Pulau Balang itu sekaligus menjadi penghubung sejumlah daerah di Kalimantan Timur, bahkan Kalimantan melalui Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Bupati, berada di titik perlintasan jalur darat di Kalimantan Timur maupun wilayah Kalimantan lainnya.

Titik perlintasan darat tersebut seperti dari Kabupaten Paser, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat melalui Kabupaten Penajam Paser Utara untuk menuju Kota Samarinda dan Balikpapan.

"Jembatan yang dibangun melintasi Teluk Balikpapan, Kelurahan Riko dan Pantai Lango itu dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan darat antardaerah," ujarnya.

Pengerjaan bentang pendek jembatan Pulau Balang sepanjang 470 meter telah rampung pada 2015 dengan menggunakan APBD Provinsi Kalimantan Timur sekitar Rp425 miliar.

Pengerjaan bentang panjang sepanjang 804 meter dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggunakan APBN lebih kurang Rp1,3 triliun dengan pola kontrak tahun jamak, dan kemajuan pengerjaan mencapai 60 persen.

Selain itu jelas Abdul Gafur Mas'ud, saat ini juga sedang dibangun gedung Museum yang berfungsi sebagai kontrol atau untuk mengetahui kondisi bentang panjang jembatan saat digunakan nanti.

"Gedung Museum dirancang dapat menjadi objek wisata bagi pengendara yang melalui jembatan Pulau Balang di Kabupaten Penajam Paser Utara itu," tambahnya.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019