Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Provinsi Kalimantan Timur mengharapkan masyarakat wilayah setempat ikut waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan ( kahulta), mengingat saat ini telah memasuki musim kemarau.
 

Kepala BPBD Provinsi Kaltim  Frederik Bid mengatakan wilayah Kaltim memang tidak termasuk daerah Karhutla, namun diharapkan masyarakat harus tetap mewaspadai dan mengantisipasi secara dini terjadinya Karhutla.

"Diprediksi cuaca panas Agustus sampai September mendatang. Karenanya, BPBD provinsi dan kabupaten/kota sudah melakukan sinergi lintas sektor, TNI/Polri, dinas/instansi dan lembaga terkait termasuk LSM dan relawan untuk mengantisipasi munculnya titik panas (hotspot) yang dapat menimbulkan terjadinya karhutla," kata Frederik Bid.

Frederik mengharapkan masyarakat Kaltim khususnya wilayah pedalaman yang mempunyai tradisi membakar lahan untuk berladang untuk menghentikannya.

"Kalau bisa tradisi itu tidak dilakukan, Kalau perlu berkoordinasi kepada kepala desa sebelum dilakukan pembakaran lahan untuk ladang guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Selain itu, perusahaan juga wajib melakukan pembinaan kepada masyarakat peduli api khususnya penanggulangan karhutla di desa terdekat dan tentunya juga bisa bekerjasama dengan Manggala Agni.

Frederik Bid menjelaskan jajarannya bersama BPBD kabupaten dan kota secara terus menerus melakukan evaluasi terhadap titik api di Kaltim.

Walaupun tidak masuk provinsi siaga darurat karhutla, diharapkan masyarakat Kaltim harus tetap waspada dan melakukan antisipasi terjadinya karhutla.

"Kita meminta kabupaten dan kota untuk proaktif dalam mencegah karhutla di daerahnya masing-masing. Terutama melakukan sosialisasi dan mengimbau warganya agar tidak melakukan pembakaran hutan untuk berladang ataupun keperluan lainnya," kata Frederik. 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019