Usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, masih terkendala masalah pemasaran ketika musim panen tiba.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Trasodiharto saat ditemui, Selasa mengatakan, wilayah perairan di daerah itu cukup potensial untuk pengembangan rumput laut.

Namun lanjut ia, ketika musim panen tiba petani atau pembudidaya rumput laut kebingungan untuk memasarkan produk komoditas tersebut.

Produksi rumput laut di Kabupaten Penajam Paser Utara, mencapai 1.000 ton per tahun dengan luas penanaman berkisar 150 hektare.

Jumlah produksi tersebut menurut Andi Trasodiharto, masih cukup rendah dibanding potensi pesisir yang ada di wilayah Penajam Paser Utara.

"Potensi pesisir untuk ditanami rumput laut di wilayah Penajam Paser Utara mencapai 1.000 hektare, tapi baru sekitar 150 hektare yang digarap petani," jelasnya.

"Potensi pesisir itu belum dikelola secara maksimal karena masih terkendala pemasaran, sehingga produksi rumput laut baru 1.000 ton per tahun," kata Andi Trasodiharto.

Ia menimpali lagi, jumlah tersebut cukup rendah dibandingkan potensi pesisir yang ada, yang belum difungsikan secara optimal dan hanya 15 persen tersentuh dari 1.000 hektare.

Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara akan mencoba bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur maupun Kementerian Perikanan dan Kelautan untuk meningkatkan budidaya rumput laut di daerah setempat.

"Kami berupaya menjalin kerja sama dengan harapan bisa mendirikan pabrik rumput laut, agar potensi rumput laut dapat lebih dikembangkan," ucap Andi Trasodiharto.

Produksi rumput laut dinilai mampu menjadi penggerak perekonomian di Kabupaten Penajam Paser Utara, khususnya bagi masyarakat yang berada di pesisir pantai.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019