Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan memetakan infrastruktur pendidikan mulai SD hingga SMP pascabencana longsor yang terjadi pada 11 Mel 2019

"Kami instruksikan Disdikpora segera 'mapping' atau memetakan infrastruktur pendidikan, terutama kondisi ruang kelas," kata Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar ketika dihubungi, Sabtu.

Instruksi pemetaan terhadap infrastruktur pendidikan tersebut, menyusul peristiwa bencana tanah longsor yang terjadi pada 11 Mei 2019 di SD Negeri 017 Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku.

Pemetaan tersebut, menurut Tohar, sebagai antisipasi adanya sekolah rusak atau belum memenuhi sarana prasarana dan fasilitas belajar mengajar.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut Sekkab, menginginkan pemerataan sarana prasarana serta fasilitas pendidikan di seluruh sekolah di daerah setempat.

"Pemetaan infrastruktur atau sarana prasarana pendidikan itu harus dilakukan secara menyeluruh untuk peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara," ujar Tohar.

Pasalnya diyakini masih banyak infrastruktur pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang belum terpenuhi maupun kondisinya tidak layak.

Infrastruktur pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara belum merata, karena masih ada sejumlah sekolah masih kekurangan fasilitas pendidikan.

Pemetaan infrastruktur pendidikan tersebut, jelas Tohar, salah satunya untuk dasar penyusunan program dan anggaran pendidikan yang sesuai kondisi di lapangan.

"Pemetaan infrastruktur di seluruh sekolah itu penting untuk pembangunan sarana prasarana dan fasilitas pendidikan di wilayah Penajam Paser Utara," ucapnya.

Pembaruan dan sinkronisasi data pokok pendidikan tegas Tohar, diminta secara aktif dilakukan mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019