Penyelenggaraan pendidikan berkualitas disebut merupakan tanggung jawab semua, harus ada sinergi dan saling mendukung sesuai penguasaan keahlian dan kewenangan masing- masing.


"Dalam penyelenggaraan pendidikan paling penting kita semua punya kewajiban untuk memiliki komitmen memberikan pendidikan berkualitas," ujar Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi saat membuka Seminar Urgensi Pergub Tentang Penyelenggaraan Sekolah Inklusi di Ruang Kersik Luwai, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Minggu (28/7).

Pemerintah mewujudkannya dengan berkomitmen mengalokasikan anggaran 20 persen untuk pendidikan. Sebab kalau anak-anak tidak terdidik, kata dia, maka hancurlah bangsa.

Karenanya dia mengajak semua pihak, khususnya guru agar bekerja tulus ikhlas dan penuh cinta dalam melaksanakan pengabdian. Perlu disadari tugas guru tidak sekadar mengajar, tapi mendidik.

Guru juga dituntut harus mampu mengidentifikasi dan menggali potensi setiap peserta didik. Mengelaborasi dan mengkanalisasi potensi yang dimiliki siswa agar tidak salah dalam mendidik.

Seperti halnya penyelenggaraan pendidikan inklusi. Guru harus memahami setiap ada kekurangan dan keterbatasan bagi anak berkebutuhan khusus, pasti ada kelebihan yang bisa dikembangkan.

"Guru harus mampu mengawal tumbuh kembang anak. Jangan sekali-sekali memvonis bodoh. Yang ada guru atau orang tua yang tidak mampu mengarahkan  kecerdasannya," tegasnya.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019