Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Jasad seorang pelajar SMP di Samarinda, Kalimantan Timur, ditemukan telah membusuk dalam kondisi tertimbun kayu dan seng di belakang rumah seorang waria di Jalan Lumba-lumba Gang 13 RT. 8 No.30 Kecamatan Samarinda Ilir.

Jasad yang diketahui bernama Adam Sahputra (12), pelajar kelas 2 SMPN 21 Samarinda itu ditemukan tertimbun kayu dan seng di belakang rumah seorang waria bernama Kusno (38) di Jalan Lumba-lumba Gang 13 RT. 8 No. 30 Kecamatan Samarinda Ilir, Jumat dinihari sekitar pukul 02.30 Wita.

Saat ditemukan, kondisi jasad sudah membusuk dan nyaris hanya tinggal tulang belulang. Jasad itu langsung dibawa ke RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk diotopsi.

Informasi yang berhasil dihimpun di kamar mayat RSUD AW Sjahranie Samarinda hingga Jumat petang menyebutkan, Adam Sahputra merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh Kusno.

Beberapa kerabat korban yang ditemui mengatakan, Adam dinyatakan hilang sejak Minggu, 5 Februari 2012.

"Dia meninggalkan rumah sejak 5 Februari kemudian saya melaporkannya ke polisi pada 7 Februari 2012 dan sekarang baru ditemukan namun sudah dalam kondisi meninggal," ungkap bapak korban, Suryono.

Keluarga, kata Suryono, mengetahui Adam Sahputra dibawa oleh Kusno berdasarkan pesan singkat yang ada pada telepon genggam ibu korban.

"Selama ini, Kusno sering menelepon dan mengirim pesan singkat melalui telepon genggam istri saya, mengajak Adam 'jogging'. Namun kami menyangka kalau dia (Kusno) itu adalah teman sebaya anak saya tetapi kami baru tahu kalau dia sudah berusia 38 tahun saat bertemu kemarin (Kamis). Sejak anak saya hilang, Kusno juga menghilang dari rumahnya," katanya.

"Ketika kami tanyakan ke saudaranya, Kusno mengaku sedang berada di Surabaya, Jawa Timur, bersama anak saya. Namun dia mengaku meninggalkan Adam di Pelabuhan Tanjung Perak. Saya sempat ke sana (Surabaya) selama sembilan hari untuk mencari Adam tetapi tidak ketemu," kata Suryono.

Pembunuhan yang dilakukan Kusno terhadap Adam Sahputra itu terkuak saat keluarga korban bersama Ketua RT setempat mendatangi rumah Kusno pada Kamis (23/2) malam.

"Saya diberi tahu tetangganya kalau dia sudah pulang ke rumahnya. Saat itu, kami mendatangi rumah Kusno didampingi Ketua RT setempat. Namun, saat kami tanya dia tetap mengelak dan mengaku anak saya masih hidup dan berada di Surabaya," katanya.

"Kami terpaksa membawanya ke kantor polisi dan saat diperiksa oleh polisi itulah, dia mengaku telah membunuh anak saya. Kusno mengaku memukuli wajah Adam menggunakan balok sebanyak lima kali. Pelaku mengaku, pemukulan itu dilakukan karena Adam meminta uang Rp60 ribu setelah mereka melakukan hubungan intim. Saya yakin, anak saya dipaksa dan diperalat oleh pelaku untuk melakukan perbuatan hubungan sejenis tersebut," ungkap Suryono. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012