Pengelola Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta terus melakukan pembenahan lapangan sepak bola, menyusul pemanfaatan fasilitas olahraga tersebut oleh Tim Bhayangkara FC untuk mengarungi Liga 1 Musim 2019.
"Pagi tadi kita sudah pangkas seluruh rumput di lapangan supaya representatif bagi pemain," kata Pengelola pelayanan Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Zaenuddin, kepada Antara di Jakarta.
Rumput jenis Zoysia Japonica serupa rumput Jepang namun dengan daun yang lebih lebar itu dipangkas sekitar 3-5 centimeter menggunakan dua mesin potong.
Aktivitas pemangkasan rumput dilakukan dua petugas pelayanan Stadion selama 2,5 jam pada pagi hari.
Zaenuddin mengatakan aktivitas perawatan lapangan berlanjut dengan pengecatan untuk mempertegas warna garis lapangan di setiap sisi maupun tengah lapangan.
"Memang sejak stadion ini direhabilitasi menjelang Asian Games 2018, warna garis lapangannya agak pudar, sehingga kita pertebal lagi warnanya," katanya.
Khusus perhelatan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia Liga 1 Musim 2019, pihak pengelola memperlebar area sisi lapangan menggunakan rumput sintetis sebagai pijakan pemain saat terjadi bola keluart.
"Hari ini juga akan kita pasang rumput sintetisnya di sepanjang sisi timur dan barat lapangan, supaya pemain yang akan melempar bola ke dalam lapangan ada pijakannya," katanya.
Stadion berkapasitas tampung total 920 penonton itu juga mengalami pembenahan di area tribun timur dan barat.
Petugas membersihkan bangku penonton berwarna putih dari kepulan debu yang semula membuat area tribun sedikit kusam.
"Bangku penonton ini berjumlah 500 kursi di tribun barat dan 400-an kursi di tribun timur," katanya.
Sejumlah petugas juga nampak mengantarkan beberapa papan pembatas lapangan bertuliskan Bhayangkara FC dan sejumlah sponsor Liga 1 Musim 2019.
Pria yang berprofesi merawat venue GBK sejak 1983 itu memastikan fasilitas elektrifikasi maupun air bersih telah terinstalasi secara optimal.
Kondisi itu diketahui berdasarkan hasil koordinasi Zaenuddin dengan bagian teknisi listrik maupun air.
"Kebersihan juga kita perhatikan. Petugas kebersihan kita ada delapan orang, tapi bisa ditambah sesuai permintaan pengelola," katanya.
Zaenuddin menambahkan perawatan Stadion Madya saat ini berlangsung lebih intensif bila dibandingkan jadwal rutin.
"Biasanya perawatan rutin kita hanya di hari Senin jam 18.00-22.00 WIB, Selasa mulai 06.00-16.00 WIB, Rabu jam 06.00 hingga 22.00 WIB serta Kamis 18.00 hingga 22.00 WIB," katanya.
Di luar agenda perawatan itu, pengelola menyewakan lapangan sepak bola seharga Rp6,6 juta pada pagi hari dan sore Rp8,2 juta plus pajak untuk satu kali pertandingan.
"Pertandingan sore memang lebih mahal karena pertimbangan lampu penerangan," katanya.
Saat ditanya terkait besaran harga sewa lapangan sepak bola untuk kepentingan Bhayangkara FC selama mengarungi Liga 1 Musim 2019, Zaenuddin belum mengetahui angka pastinya.
"Kalau itu silakan tanya ke bagian pengelola lapangan," katanya.
Bhayangkara FC dikabarkan resmi berkandang di Stadion Madya GBK dikarenakan Lapangan PTIK yang biasa dipakai berlatih sedang dalam proses renovasi fisik.
Stadion tersebut khusus dipersiapkan menjamu lawan dengan jumlah pendukung yang relatif sedikit, sementara untuk pertandingan besar diupayakan bergulir di Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Pagi tadi kita sudah pangkas seluruh rumput di lapangan supaya representatif bagi pemain," kata Pengelola pelayanan Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Zaenuddin, kepada Antara di Jakarta.
Rumput jenis Zoysia Japonica serupa rumput Jepang namun dengan daun yang lebih lebar itu dipangkas sekitar 3-5 centimeter menggunakan dua mesin potong.
Aktivitas pemangkasan rumput dilakukan dua petugas pelayanan Stadion selama 2,5 jam pada pagi hari.
Zaenuddin mengatakan aktivitas perawatan lapangan berlanjut dengan pengecatan untuk mempertegas warna garis lapangan di setiap sisi maupun tengah lapangan.
"Memang sejak stadion ini direhabilitasi menjelang Asian Games 2018, warna garis lapangannya agak pudar, sehingga kita pertebal lagi warnanya," katanya.
Khusus perhelatan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia Liga 1 Musim 2019, pihak pengelola memperlebar area sisi lapangan menggunakan rumput sintetis sebagai pijakan pemain saat terjadi bola keluart.
"Hari ini juga akan kita pasang rumput sintetisnya di sepanjang sisi timur dan barat lapangan, supaya pemain yang akan melempar bola ke dalam lapangan ada pijakannya," katanya.
Stadion berkapasitas tampung total 920 penonton itu juga mengalami pembenahan di area tribun timur dan barat.
Petugas membersihkan bangku penonton berwarna putih dari kepulan debu yang semula membuat area tribun sedikit kusam.
"Bangku penonton ini berjumlah 500 kursi di tribun barat dan 400-an kursi di tribun timur," katanya.
Sejumlah petugas juga nampak mengantarkan beberapa papan pembatas lapangan bertuliskan Bhayangkara FC dan sejumlah sponsor Liga 1 Musim 2019.
Pria yang berprofesi merawat venue GBK sejak 1983 itu memastikan fasilitas elektrifikasi maupun air bersih telah terinstalasi secara optimal.
Kondisi itu diketahui berdasarkan hasil koordinasi Zaenuddin dengan bagian teknisi listrik maupun air.
"Kebersihan juga kita perhatikan. Petugas kebersihan kita ada delapan orang, tapi bisa ditambah sesuai permintaan pengelola," katanya.
Zaenuddin menambahkan perawatan Stadion Madya saat ini berlangsung lebih intensif bila dibandingkan jadwal rutin.
"Biasanya perawatan rutin kita hanya di hari Senin jam 18.00-22.00 WIB, Selasa mulai 06.00-16.00 WIB, Rabu jam 06.00 hingga 22.00 WIB serta Kamis 18.00 hingga 22.00 WIB," katanya.
Di luar agenda perawatan itu, pengelola menyewakan lapangan sepak bola seharga Rp6,6 juta pada pagi hari dan sore Rp8,2 juta plus pajak untuk satu kali pertandingan.
"Pertandingan sore memang lebih mahal karena pertimbangan lampu penerangan," katanya.
Saat ditanya terkait besaran harga sewa lapangan sepak bola untuk kepentingan Bhayangkara FC selama mengarungi Liga 1 Musim 2019, Zaenuddin belum mengetahui angka pastinya.
"Kalau itu silakan tanya ke bagian pengelola lapangan," katanya.
Bhayangkara FC dikabarkan resmi berkandang di Stadion Madya GBK dikarenakan Lapangan PTIK yang biasa dipakai berlatih sedang dalam proses renovasi fisik.
Stadion tersebut khusus dipersiapkan menjamu lawan dengan jumlah pendukung yang relatif sedikit, sementara untuk pertandingan besar diupayakan bergulir di Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019