Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ternyata memiliki pemandangan yang luar biasa. Deretan pegunungan karst, gua-gua, hingga bukit dan hamparan pantai, merupakan bagian-bagian eksotika alam yang terhampar di sana.
Tetapi, anda sebaiknya jangan malas untuk lebih dalam menelusuri seluk-beluk tempat-tempat yang belum terjamah. Ada banyak surga tersembunyi di Kutim misalnya, pemandangan Pantai Jepu-Jepu di Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang.
Siapa sangka, pantai ini memiliki pasir putih pada garis pantai sepanjang 12 kilometer itu.
Untuk menuju ke sana cukup perlu tenaga ekstra diperlukan waktu sekitar 3 jam masuk ke area Jepu-jepu yang berbatasan dengan Pantai Sekerat di Kecamatan Bengalon.
Jika berangkat dari Sangatta, arahkan kendaraan menuju Desa Rawa Indah di Muara Bengalon. Nantinya kita melewati Kebun Hutan Tanaman Industri (HTI) kepala sawit sepanjang 20 kilometer.
Desau angin dan landskap pasir dengan lekas memerangkap sesiapa yang datang ke sana dan menikmati pemandangan yang sulit diucapkan.
Mata dapat dengan lepas menerabas laut dan langit biru yang saling berpagut di kejauhan.
Selain menikmati keindahan pantai, pengunjung juga dapat menyusuri beberapa gua dan anak-anak sungai yang langsung bertemu dengan laut (muara) yang ada di pantai tersebut.
Di area Jepu-jepu juga terdapat deretan hutan pinus yang begitu rendang, cocok buat para pecinta alam yang mendirikan tenda untuk berkemah di bawah rindangnya hutan pinus .
Namun, di Jepu-jepu para pengunjung tidak akan menemukan pedagang yang berjualan makanan maupun minuman.
Pasalnya, di sekitar pantai, tak tampak warung yang menyediakan jajanan. Hal itu pula yang menjadi keluhan warga setempat. Ibarat kata, pantai itu belum melengkapi diri dengan kebutuhan para pelancongnya.
“Ini sangat disayangkan memang masih memerlukan penataan dan pembangunan infrastruktur agar pariwisata di Kaliorang bisa berkembang. Potensi sudah ada tetapi masih dibiarkan,” ujar Rudi salah satu pengunjung.
Rudi menambahkan Jepu-jepu perlu perhatian dari pemerintah daerah melalui Dinas Pariwista ataupun Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kutim bagaimana perencanaan mengembangkan strategi pariwisata Jepu-jepu lebih menarik.
"Salah satunya ya membuat pengembangan fasilitas di area Jepu-Jepu misalkan saja stan berjualan pedagang. Bisa juga ditambah area bermain outbond, pos penjagaan pantai, dan sebagainya. Hal ini turut mengangkat potensi Jepu-jepu dikenal," jelasnya.
Rudi juga mengutarakan permasalahan akses jalan juga patut dilihat. Tak jarang bagi para pelancong dari luar Kutim, rela merogoh kocek agak dalam untuk menyewa kendaraan travel khusus untuk menuju surga tersembunyi itu.
Namun, anda harus bersiap diri menghadapi perjalanan panjang dan tak semulus yang dibayangkan.
"Jalan menuju Pantai Jepu-Jepu masih belum merata. Sebagian ada yang beraspal, dan sebagian masih tanah berlumpur. Tetapi, perjalanan panjang itu tetap akan terbayarkan dengan pemandangan yang memanjakan mata. Di Pantai Jepu-Jepu, nicaya surga itu akan Anda sapa," tutupnya.(hms13)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Tetapi, anda sebaiknya jangan malas untuk lebih dalam menelusuri seluk-beluk tempat-tempat yang belum terjamah. Ada banyak surga tersembunyi di Kutim misalnya, pemandangan Pantai Jepu-Jepu di Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang.
Siapa sangka, pantai ini memiliki pasir putih pada garis pantai sepanjang 12 kilometer itu.
Untuk menuju ke sana cukup perlu tenaga ekstra diperlukan waktu sekitar 3 jam masuk ke area Jepu-jepu yang berbatasan dengan Pantai Sekerat di Kecamatan Bengalon.
Jika berangkat dari Sangatta, arahkan kendaraan menuju Desa Rawa Indah di Muara Bengalon. Nantinya kita melewati Kebun Hutan Tanaman Industri (HTI) kepala sawit sepanjang 20 kilometer.
Desau angin dan landskap pasir dengan lekas memerangkap sesiapa yang datang ke sana dan menikmati pemandangan yang sulit diucapkan.
Mata dapat dengan lepas menerabas laut dan langit biru yang saling berpagut di kejauhan.
Selain menikmati keindahan pantai, pengunjung juga dapat menyusuri beberapa gua dan anak-anak sungai yang langsung bertemu dengan laut (muara) yang ada di pantai tersebut.
Di area Jepu-jepu juga terdapat deretan hutan pinus yang begitu rendang, cocok buat para pecinta alam yang mendirikan tenda untuk berkemah di bawah rindangnya hutan pinus .
Namun, di Jepu-jepu para pengunjung tidak akan menemukan pedagang yang berjualan makanan maupun minuman.
Pasalnya, di sekitar pantai, tak tampak warung yang menyediakan jajanan. Hal itu pula yang menjadi keluhan warga setempat. Ibarat kata, pantai itu belum melengkapi diri dengan kebutuhan para pelancongnya.
“Ini sangat disayangkan memang masih memerlukan penataan dan pembangunan infrastruktur agar pariwisata di Kaliorang bisa berkembang. Potensi sudah ada tetapi masih dibiarkan,” ujar Rudi salah satu pengunjung.
Rudi menambahkan Jepu-jepu perlu perhatian dari pemerintah daerah melalui Dinas Pariwista ataupun Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kutim bagaimana perencanaan mengembangkan strategi pariwisata Jepu-jepu lebih menarik.
"Salah satunya ya membuat pengembangan fasilitas di area Jepu-Jepu misalkan saja stan berjualan pedagang. Bisa juga ditambah area bermain outbond, pos penjagaan pantai, dan sebagainya. Hal ini turut mengangkat potensi Jepu-jepu dikenal," jelasnya.
Rudi juga mengutarakan permasalahan akses jalan juga patut dilihat. Tak jarang bagi para pelancong dari luar Kutim, rela merogoh kocek agak dalam untuk menyewa kendaraan travel khusus untuk menuju surga tersembunyi itu.
Namun, anda harus bersiap diri menghadapi perjalanan panjang dan tak semulus yang dibayangkan.
"Jalan menuju Pantai Jepu-Jepu masih belum merata. Sebagian ada yang beraspal, dan sebagian masih tanah berlumpur. Tetapi, perjalanan panjang itu tetap akan terbayarkan dengan pemandangan yang memanjakan mata. Di Pantai Jepu-Jepu, nicaya surga itu akan Anda sapa," tutupnya.(hms13)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019