Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo menyatakan remaja adalah usia sengat potensial untuk merencanakan kehidupan lebih baik dimasa mendatang, oleh karena itu mereka harus dilatih menjadi keluarga mandiri.
"Sebelum menikah remaja harus mandiri secara ekonomi, bagaimana mempertimbangkan beban keluarga dengan kemampuan jangan sampai tidak balance,"katanya dalam rangkaian Harganas XXVI dikegiatan Genre Edu Camp yang berlangsung di Kiram Park Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan, Jum'at (5/7/2019).
Ia mengatakan meskipun sebelumnya para remaja melalui program Generasi Berenana (Genre) telah diberikan pengetahuan, tentang menjaga kesehatan reproduksi, persiapan pernikahan, mencegah kawin usia dini, tetapi kedepan harus dilatih menjadi keluarga mandiri.
Pasalnya masih banyak orang menikah tidak memprhitungkan antara beban dengan kemampuan, apalagi terjadi pernikahan dini dan hal tersebut menjadi salah satu persoalan. “Pernikahan dini jangan sampai terjadi harus dicegah,”katanya.
Sebab pernikahan dini bisa terjadi disebabkan beberapa faktor, di antaranya seperti hamil diluar nikah dan faktor keluarga karena dijodohkan, sebenarnya mereka belum siap secara fisik, mental dan ekonomi.
Seperti diketahui bahwa usia ideal menikah yang direkomendasikan BKKBN adalah usia laki-laki 25 tahun, sedangkan usia perempauan 21 tahun. Hal tersebut untuk kebaikan bagi para remaja yang ingin melakukan pernikahan supaya memiliki kesiapan yang matang dalam berkeluarga.
Dalam menjalankan kehidupan berumah tangga atau berkeluarga, menjaga keharmonisan bukan suatu yang mudah, karena memerlukan kedewasaan berpikir, bersikap dan kesiapan mental.
BKKBN melalui program Genre berperan memfasilitasi remaja agar memahami dan mempraktikan kehidupan remaja yang sehat dan terencana, sehingga ketika memasuki berkeluarga menjadi keluarga yang terencana.
Hasto juga menambahkan pernikahan usia dini dapat meningkatkan risiko kematian ibu dan anak karena salah satu penyebabnya usia yang terlalu muda saat hamil, karena belum siap secara fisik.
"Jadi remaja kedepan harus diberikan pelatihan untuk mempersiapkan remaja mandiri secara ekonomi, agar kehidupannya lebih baik dimasa mendatang," ujar Hasto Wardoyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019