Sejumlah barang dan jasa kebutuhan pokok di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juni 2019 mengalami kenaikan harga (inflasi) sebesar 0,50 persen atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 139,93 pada Mei menjadi 140,63 pada Juni.

"Ini berarti tingkat inflasi untuk tahun kalender pada Juni 2019 sebesar 1,57 persen, kemudian untuk inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 2,71 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda, Senin.

Inflasi sebesar 0,50 persen pada Juni tersebut berasal dari dua kota yang telah ditetapkan sebagai patokan untuk menentukan IHK, yakni di Samarinda dan di Balikpapan.

Pada bulan tersebut, inflasi di Kota Samarinda tercatat sebesar 0,15 persen dan inflasi di Kota Balikpapan sebesar 0,96 persen.

Menurut dia, inflasi di Kaltim pada Juni 2019 dipengaruhi peningkatan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,23 persen, diikuti kelompok sandang sebesar 0,93 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dengan inflasi sebesar 0,25 persen.

Kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen.

Sementara itu, katanya, terdapat dua kelompok lainnya yang mengalami deflasi (penurunan harga), yakni kelompok kesehatan minus 0,01 persen, kemudian kelompok transportasi dan komunikasi mengalami deflasi 0,37 persen.

IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga baik inflasi maupun deflasi) di tingkat konsumen, khususnya konsumen di daerah perkotaan.

"Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga, sehingga tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK," katanya.

Atqo juga mengatakan, dari 82 kota pantauan IHK secara nasional pada Juni 2019, maka terdapat 76 kota mengalami inflasi, sedangkan sisanya yang terdapat 6 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado yang sebesar 3,60 persen dan yang terendah terjadi di Kota Singaraja yang tercatat 0,02 persen.

“Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan hingga minus 0,41 persen dan yang terendah di Kota Jayapura dengan deflasi 0,08 persen,” ujarnya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019