Seorang supporter PSIM Yogyakarta mengalami patah pergelangan tangan kiri saat pertandingan Persiba versus PSIM di Stadion Batakan, Balikpapan, Sabtu 22/6 malam.
 

“Dia jatuh sebab terdorong saat tadi keributan antarkelompok suporter,” kata seorang polisi yang mengamankan dan menenangkan para suporter tersebut.

Kejadian itu terjadi di tribun utara Stadion Batakan ketika sekelompok suporter PSIM yang merayakan kemenangan 0-1 tim tamu dengan yel-yel membuat kelompok supporter tuan rumah yang memang duduk mengelilingi mereka terpancing. Kedua kelompok pun sempat terlibat saling dorong dan lempar di tribun tersebut.

Pada saat itulah Doni, 25, nama suporter PSIM tersebut, didapati terjatuh dan mengerang kesakitan. Ia pun segera ditolong supporter lain, dan segera diambil alih petugas kesehatan yang bersiaga di lapangan tak jauh dari tribun itu.

Doni segera diturunkan ke posisi mobil ambulan yang parkir di pintu utara. Para petugas dari PMI memasang bidai di pergelangan tangannya, dan kemudian segera melarikan korban ke RS Kanujoso Djatiwibowo.

Malam itu juga Doni menjalani perawatan. Dokter memutuskan pergelangan tangannya dioperasi setelah melihat hasil foto rontgen pada cederanya itu.

"Alhamdulillah, supporter kami tertangani dengan baik di rumah sakit dan dioperasi hari ini (Minggu 23/6),” kata Manajer PSIM Effendi Syahputra yang menengok Doni bersama kapten PSIM Christian Gonzales, sekaligus menyampaikan santunan mewakili klub.

Dokter memperlihatkan foto rontgen pergelangan tangan Doni yang patah. suporter PSIM Yogyakarta yang terjatuh di tribun Stadion Batakan usai pertandingan Persiba vs PSIM Yogyakarta Sabtu 22/6 malam. PSIM menang 0-1 melalui gol Rossi Noprihanis. novi abdi/Antara (novi abdi/Antara)

Sebelumnya Ketua Harian Persiba Sayid MN Fadly tiba di rumah sakit tak berapa lama sesudah Doni tiba. Oleh dokter ditunjukkan kepadanya foto rontgen dari pergelangan tangan Doni.

“Semoga cepat sembuh,” harap Sayid Fadly.

Mewakili PSIM, Effendi Syahputra juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Balistik (Balikpapan Suporter Fanatik, kelompok suporter Persiba) dan manajemen yang sigap dan maksimal mulai dari lapangan hingga ke rumah sakit.

"Rivalitas hanya 90 menit di lapangan, setelahnya semua sadudara," kata Effendi.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019