Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meresmikan operasional instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit jiwa yang kini namanya berubah menjadi Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Atma Husada Mahakam Samarinda.
"Saya bangga dengan kemajuan Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Atma Husada Mahakam Samarinda, karena telah menjadi kelas A, sebelumnya merupakan rumah sakit kelas B," ujar Awang Faroek Ishak saat peresmian di halaman RSKD di Samarinda, Selasa.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga meresmikan tujuh jembatan di Kalimantan Timur (Kaltim)
Menurut Gubernur, pencapaian tersebut merupakan keberhasilan untuk sebuah rumah sakit jiwa di Indonesia, apalagi merupakan satu-satunya yang mendapatkan akreditasi tingkat lanjut untuk 12 standar pelayanan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Saat ini jumlah penderita jiwa di Kaltim cukup besar, sehingga Pemprov Kaltim sedang meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di semua daerah kabupaten dan kota, peningkatan pelayanan ini dengan tekad dan komitmen bersama membangun rumah sakit.
Pemprov juga tidak ragu meningkatkan kualitas para dokter, termasuk berupaya memperbanyak dokter spesialis dengan kecukupuan dokter harus terpenuhi.
Upaya yang ditempuh itu di antaranya, menyekolahkan dokter umum dan spesialis di sejumlah perguruan tinggi, termasuk di Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
Semua itu merupakan upaya untuk memenuhi SDM di Kaltim, sehingga ke depan semua warga di Kaltim dapat sehat yang pada kahirnya dapat bekerja dengan baik karena para dokter sudah tersebar di semua wilayah.
Dia berharap dari hasil pelayanan kesehatan jiwa ini, nantinya mantan para pasien dapat diterima kembali di lingkungan keluarga dan masyarakat setelah menjalani perawatan intesif dari dokter dan perawat di rumah sakit.
Setelah pengguntingan pita peresmian IGD, Gubernur dan rombongan melihat kondisi bangunan yang megah dan bincang-bincang dengan pasien RSKD Atma Husada Mahakam.
Kemudian dilanjutkan menikmati tarian dan hiburan lain oleh para pasien, tidak ketinggalan Gubernur berbaur dengan para vokalis yang juga pasien untuk melantunkan lagu Kemesraan yang mendapat applaus para undangan.
Terpisah, Direktur RSKD Atma Husada Mahakam, Ardiansyah mengatakan kemajuan rumah sakit ini berkat dukungan Gubernur Kaltim selama memimpin dalam tiga tahun terakhir.
"Bapak Gubernur sering berkunjung dan melihat kondisi rumah sakit, hal ini tentunya sebuah motivasi untuk meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Ardiansyah.
Dilanjutkan, keberhasilan pelayanan di antaranya dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien setiap harinya yang semakin bertambah. Ini berarti masyarakat semakin sadar dan mengerti pentingnya rumah sakit jiwa.
Sebelumnya masyarakat enggan, bahkan malu berkunjung ke rumah sakit jiwa karena rumah sakit jiwa identik dengan orang yang dianggap gila, padahal orang dalam keadaan tertekan juga dapat berkonsultasi tau berobat ke rumah sakit tersebut.
Saat ini masyarakat sudah lebih terbuka untuk mengantarkan kerabatnya berobat. Setiap hari ada sekitar 70 hingga 80 pasien berkunjung ke rumah sakit ini. Mereka ingin berkonsultasi atau pun berobat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Saya bangga dengan kemajuan Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Atma Husada Mahakam Samarinda, karena telah menjadi kelas A, sebelumnya merupakan rumah sakit kelas B," ujar Awang Faroek Ishak saat peresmian di halaman RSKD di Samarinda, Selasa.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga meresmikan tujuh jembatan di Kalimantan Timur (Kaltim)
Menurut Gubernur, pencapaian tersebut merupakan keberhasilan untuk sebuah rumah sakit jiwa di Indonesia, apalagi merupakan satu-satunya yang mendapatkan akreditasi tingkat lanjut untuk 12 standar pelayanan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Saat ini jumlah penderita jiwa di Kaltim cukup besar, sehingga Pemprov Kaltim sedang meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di semua daerah kabupaten dan kota, peningkatan pelayanan ini dengan tekad dan komitmen bersama membangun rumah sakit.
Pemprov juga tidak ragu meningkatkan kualitas para dokter, termasuk berupaya memperbanyak dokter spesialis dengan kecukupuan dokter harus terpenuhi.
Upaya yang ditempuh itu di antaranya, menyekolahkan dokter umum dan spesialis di sejumlah perguruan tinggi, termasuk di Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
Semua itu merupakan upaya untuk memenuhi SDM di Kaltim, sehingga ke depan semua warga di Kaltim dapat sehat yang pada kahirnya dapat bekerja dengan baik karena para dokter sudah tersebar di semua wilayah.
Dia berharap dari hasil pelayanan kesehatan jiwa ini, nantinya mantan para pasien dapat diterima kembali di lingkungan keluarga dan masyarakat setelah menjalani perawatan intesif dari dokter dan perawat di rumah sakit.
Setelah pengguntingan pita peresmian IGD, Gubernur dan rombongan melihat kondisi bangunan yang megah dan bincang-bincang dengan pasien RSKD Atma Husada Mahakam.
Kemudian dilanjutkan menikmati tarian dan hiburan lain oleh para pasien, tidak ketinggalan Gubernur berbaur dengan para vokalis yang juga pasien untuk melantunkan lagu Kemesraan yang mendapat applaus para undangan.
Terpisah, Direktur RSKD Atma Husada Mahakam, Ardiansyah mengatakan kemajuan rumah sakit ini berkat dukungan Gubernur Kaltim selama memimpin dalam tiga tahun terakhir.
"Bapak Gubernur sering berkunjung dan melihat kondisi rumah sakit, hal ini tentunya sebuah motivasi untuk meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Ardiansyah.
Dilanjutkan, keberhasilan pelayanan di antaranya dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien setiap harinya yang semakin bertambah. Ini berarti masyarakat semakin sadar dan mengerti pentingnya rumah sakit jiwa.
Sebelumnya masyarakat enggan, bahkan malu berkunjung ke rumah sakit jiwa karena rumah sakit jiwa identik dengan orang yang dianggap gila, padahal orang dalam keadaan tertekan juga dapat berkonsultasi tau berobat ke rumah sakit tersebut.
Saat ini masyarakat sudah lebih terbuka untuk mengantarkan kerabatnya berobat. Setiap hari ada sekitar 70 hingga 80 pasien berkunjung ke rumah sakit ini. Mereka ingin berkonsultasi atau pun berobat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012