Balikpapan, 12/1 (ANTARA) - Direktur Utama PT Angkasa Pura Tommy Soetomo menyarankan bila kelak selesai dan beroperasi, Bandara Samarinda Baru (BSB), Kalimantan Timur, fokus pada penerbangan domestik, terutama penerbangan perintis ke daerah-daerah pedalaman Kaltim.

"Bandara di Samarinda dapat menjadi konektor atau penghubung antarbandara-bandara perintis di kabupaten-kabupaten, sehingga semua bisa berperan sesuai dengan kapasitas masing-masing," katanya setelah peresmian pembangunan terminal penumpang Bandara Sepinggan di Balikpapan, Kamis.

Sebab bila tidak demikian, katanya, BSB akan bersaing dengan Bandara Sepinggan di Balikpapan, bandara internasional yang terus berbenah, bahkan saat ini tengah membangun terminal penumpang baru dan sejumlah fasilitas senilai Rp1,6 triliun.

Apalagi, lanjut dia, setelah "freeway" atau jalan bebas hambatan selesai dan menyingkat jarak dan waktu Balikpapan-Samarinda. Moda transportasi darat Balikpapan-Samarinda akan jadi lebih beragam dan lebih cepat sehingga juga akan jadi pesaing Bandara Samarinda Baru.

Karena itu akan sangat baik dan bersinergi, menurut Tommy, bila Bandara Samarinda Baru menjadi hub atau simpul dari jaringan bandara di Kaltim tersebut.

Bandara Samarinda Baru dibangun di Sungai Siring, Samarinda Utara, lebih kurang 30 km dari pusat kota Samarinda.

Saat ini pembangunannya masih terhambat karena belum ada lagi alokasi anggaran. Pemkot Samarinda juga masih belum membayar kontraktor PT Nuansa Cipta Realtindo (NCR), kontraktor pelaksana pembangunan BSB,padahal proyeknya sudah dihentikan hingga 2 tahun lampau.

Pengajuan anggaran melalui APBN sementara ini juga belum mendapatkan hasil. Menurut Zairin Zain, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, BSB mungkin baru mendapat dana dari pos anggaran di APBD Perubahan.  (*)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012