Sangata (ANTARA News Kaltim) - Kerusakan jalan lintas Kalimantan Timur di sejumlah titik antara Sangata, Bengalon dan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, hingga Kabupaten Berau, mengakibatkan harga eceran bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar mengalami kenaikan hingga 100 persen.
Dari pantauan di beberapa pengecer yang ada di Muara Wahau, Kamis, harga BBM jenis Premium mengalami kenaikan hingga 100 persen yakni Rp9.000 per liter dari harga normal di SPBU dan APMS sebesar Rp4.500 per liter. Sedangkan jenis Solar juga naik dari Rp4.500 per liter menjadi Rp8.000 per liter.
Meskipun harga dua jenis BBM ini di depot APMS Muara Wahau tidak mengalami kenaikan, namun harga di tingkat pengecer naik tajam hingga 100 persen.
Sejumlah pengecer menyebutkan kenaikan harga barang-barang termasuk BBM didaerah ini tergantung kondisi jalan Lintas Kaltim. Kalau kondisi jalan bagus, harga normal tetapi jika kondisinya seperti sekarang ini tentu harganya naik lagi
Menurut Muhammad Samsuddin biasanya harga normal premium hanya Rp7.500 per liter dan solar Rp6.500 per liter kalau kondisi jalan bagus, tetapi sejak beberapa bulan naik seiring rusaknya jalan lintas kaltim
"Kami sebagai pengecer menaikkan harga pasar jenis premium dan solar, karena untuk kami datangkan langsung dari Samarinda melalui taksi-taksi penumpang seharga Rp8.000 per liter untuk premium dan Rp7.000 per liter untuk solar," kata Samsuddin, di Muara Wahau.
Semua premium dan solar yang beredar dan dijual didatangkan dari Samarinda, sedangkan di APMS Muara Wahau tidak boleh menggunakan tidak boleh membeli secara jmenggunakan jerigen.
Amir (33), warga SP4 Muara Wahau, juga mengatakan kenaikan harga premium dan solar saat ini karena jalan yang rusak parah. Biaya transportasi cukup mahal, sehingga para pengecer juga harus menaikkannya.
"Kalau kami membeli BBM di APMS Muara Wahau, misalnya premium Rp4.500 per liter dan solar Rp4.500 per liter, tetap dijual di harga eceran naik 100 persen, karena itu merupakan kesepakatan semua," katanya.
Amir berharap agar pemerintah memperhartikan jalan supaya kebutuhan warga khususnya warga pedalaman tidak mahal. Sebab, seperti kami pedagang kecil keuntungan yang didapat kecil juga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Dari pantauan di beberapa pengecer yang ada di Muara Wahau, Kamis, harga BBM jenis Premium mengalami kenaikan hingga 100 persen yakni Rp9.000 per liter dari harga normal di SPBU dan APMS sebesar Rp4.500 per liter. Sedangkan jenis Solar juga naik dari Rp4.500 per liter menjadi Rp8.000 per liter.
Meskipun harga dua jenis BBM ini di depot APMS Muara Wahau tidak mengalami kenaikan, namun harga di tingkat pengecer naik tajam hingga 100 persen.
Sejumlah pengecer menyebutkan kenaikan harga barang-barang termasuk BBM didaerah ini tergantung kondisi jalan Lintas Kaltim. Kalau kondisi jalan bagus, harga normal tetapi jika kondisinya seperti sekarang ini tentu harganya naik lagi
Menurut Muhammad Samsuddin biasanya harga normal premium hanya Rp7.500 per liter dan solar Rp6.500 per liter kalau kondisi jalan bagus, tetapi sejak beberapa bulan naik seiring rusaknya jalan lintas kaltim
"Kami sebagai pengecer menaikkan harga pasar jenis premium dan solar, karena untuk kami datangkan langsung dari Samarinda melalui taksi-taksi penumpang seharga Rp8.000 per liter untuk premium dan Rp7.000 per liter untuk solar," kata Samsuddin, di Muara Wahau.
Semua premium dan solar yang beredar dan dijual didatangkan dari Samarinda, sedangkan di APMS Muara Wahau tidak boleh menggunakan tidak boleh membeli secara jmenggunakan jerigen.
Amir (33), warga SP4 Muara Wahau, juga mengatakan kenaikan harga premium dan solar saat ini karena jalan yang rusak parah. Biaya transportasi cukup mahal, sehingga para pengecer juga harus menaikkannya.
"Kalau kami membeli BBM di APMS Muara Wahau, misalnya premium Rp4.500 per liter dan solar Rp4.500 per liter, tetap dijual di harga eceran naik 100 persen, karena itu merupakan kesepakatan semua," katanya.
Amir berharap agar pemerintah memperhartikan jalan supaya kebutuhan warga khususnya warga pedalaman tidak mahal. Sebab, seperti kami pedagang kecil keuntungan yang didapat kecil juga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012