Bank Mandiri mengungkapkan bahwa proses migrasi ke platform aplikasi pembayaran atau dompet digital LinkAja telah rampung.
"Sudah selesai, jadi secara umum semua yang sudah dimigrasikan, kami sudah migrasikan," ujar Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan bahwa terdapat sekitar lima juta e-cash yang sudah dimigrasikan oleh Mandiri ke Linkaja. "Kalau dari Bank Mandiri kira-kira lima juta e-cash sudah kami migrasikan ke LinkAja," kata Rico.
Selain itu, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi tersebut menyatakan bahwa aplikasi LinkAja siap untuk digunakan pada libur Lebaran 2019. "Sudah bisa dipakai untuk Lebaran tahun ini," kata Rico kepada wartawan.
Walaupun segera diluncurkan, pengguna terdaftar aplikasi pembayaran nontunai LinkAja saat ini mencapai 32 juta, sedangkan pengguna aktif layanan tersebut sekitar 3 juta.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengatakan LinkAja menggabungkan beberapa bank yang ada di BUMN, membuat sistem pembayaran elektronik sama seperti Gopay atau OVO.
Harry berharap LinkAja dapat berkompetisi dengan sistem pembayaran elektronik lainnya. Dalam kesempatan itu, Harry juga mendukung banyaknya perusahaan rintisan yang berkembang di Tanah Air.
Menurut dia, Indonesia berpotensi memiliki sejumlah perusahaan teknologi raksasa. Ditambah lagi , Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2045. Selain itu, ia juga mendorong agar BUMN membuat perusahan rintisan seperti LinkAja.
LinkAja merupakan bentuk sinergi BUMN untuk menghadirkan layanan transaksi digital yang lebih baik, mudah dan lengkap sehingga kehadiran BUMN benar-benar dapat dirasakan manfaatnya di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Demikian pula berbagai merchant dalam LinkAja secara bertahap akan semakin lengkap dengan kehadiran produk-produk BUMN yang dapat ditransaksikan menggunakan LinkAja, seperti pembayaran bahan bakar di SPBU, pembelian tiket kereta, pulsa telepon, produk asuransi dan beragam hal lainnya.
Layanan LinkAja dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana pembayaran digital berbasis uang elektronik sejak 3 Maret 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Sudah selesai, jadi secara umum semua yang sudah dimigrasikan, kami sudah migrasikan," ujar Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan bahwa terdapat sekitar lima juta e-cash yang sudah dimigrasikan oleh Mandiri ke Linkaja. "Kalau dari Bank Mandiri kira-kira lima juta e-cash sudah kami migrasikan ke LinkAja," kata Rico.
Selain itu, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi tersebut menyatakan bahwa aplikasi LinkAja siap untuk digunakan pada libur Lebaran 2019. "Sudah bisa dipakai untuk Lebaran tahun ini," kata Rico kepada wartawan.
Walaupun segera diluncurkan, pengguna terdaftar aplikasi pembayaran nontunai LinkAja saat ini mencapai 32 juta, sedangkan pengguna aktif layanan tersebut sekitar 3 juta.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengatakan LinkAja menggabungkan beberapa bank yang ada di BUMN, membuat sistem pembayaran elektronik sama seperti Gopay atau OVO.
Harry berharap LinkAja dapat berkompetisi dengan sistem pembayaran elektronik lainnya. Dalam kesempatan itu, Harry juga mendukung banyaknya perusahaan rintisan yang berkembang di Tanah Air.
Menurut dia, Indonesia berpotensi memiliki sejumlah perusahaan teknologi raksasa. Ditambah lagi , Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2045. Selain itu, ia juga mendorong agar BUMN membuat perusahan rintisan seperti LinkAja.
LinkAja merupakan bentuk sinergi BUMN untuk menghadirkan layanan transaksi digital yang lebih baik, mudah dan lengkap sehingga kehadiran BUMN benar-benar dapat dirasakan manfaatnya di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Demikian pula berbagai merchant dalam LinkAja secara bertahap akan semakin lengkap dengan kehadiran produk-produk BUMN yang dapat ditransaksikan menggunakan LinkAja, seperti pembayaran bahan bakar di SPBU, pembelian tiket kereta, pulsa telepon, produk asuransi dan beragam hal lainnya.
Layanan LinkAja dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana pembayaran digital berbasis uang elektronik sejak 3 Maret 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019