Samarinda  (ANTARA News Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan pembangunan berbagai bidang di provinsi itu terus meningkat dalam tiga tahun terakhir dengan indikatornya adalah anggaran yang naik hingga menjadi Rp18,3 triliun pada 2012.

"Anggaran untuk Kaltim yang sebesar Rp18,3 triliun itu bersumber dari APBD Kaltim Rp10,2 triliun dan dari APBN sesuai dengan DIPA yang diserahkan 23 Desember 2011 sebesar Rp8,1 triliun," kata Awang Faroek saat berpidato dalam rangka HUT Provinsi Kaltim ke-55 di Stadion Madya Samarinda, Senin.

Pada 2009, lanjutnya, APBD Kaltim sebesar Rp7,455 triliun dan APBN untuk Kaltim Rp4,986 triliun, namun pada tahun 2011 sudah mencapai Rp10 triliun untuk APBD, dan senilai Rp7,212 triliun dari alokasi APBN.

Anggaran untuk tiga tahun itu untuk pelaksanaan pembangunan melalui program Kaltim Bangkit 2013 yang mengangkat visi, "Mewujudkan Kaltim sebagai Pusat Agroindustri dan Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera."

Ditinjau dari indikator makro ekonomi, lanjutnya, pada 2009 PDRB Kaltim tercatat Rp284,9 triliun, dan pada 2010 menjadi Rp320,9 triliun. Sedangkan sampai Triwulan III 2011 secara akumulasi mencapai Rp281,6 triliun.

Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi juga semakin membaik. Hingga triwulan III 2011 (C-to-C) tercatat 1,43 persen dengan migas, dan sebesar 7,89 persen tanpa migas, sedangkan tingkat inflasi selama tiga tahun ini masih terkendali yang berada pada angka satu digit.

Berdasarkan tinjauan makro ekonomi nasional dari Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi edisi Desember 2010, Kaltim merupakan provinsi kedua yang memberikan kontribusi terbesar pada ekspor nasional setelah Jawa Barat.

Sedangkan pada 2011 periode Januari hingga Juni, Kaltim memberikan kontribusi ekspor terbesar pertama secara nasional.

Untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama 3 tahun terakhir juga mengalami penurunan. Pada 2009 sebesar 10,45 persen, pada 2010 menurun menjadi 10.10 persen, sedangkan pada 2011 TPT Kaltim sebesar 9,84 persen.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator peningkatan kualitas SDM juga meningkat. Pada 2009 sebesar 75,11 meningkat menjadi 75,56 pada 2010, dan hingga kini IPM Kaltim masih berada di peringkat ke-5 nasional.

"Keberhasilan pembangunan Kaltim selama ini juga tergambar dari pengakuan dan penghargaan yang diberikan baik dari Presiden RI, Kementerian maupun penghargaan tingkat internasional," kata gubernur.

Penghargaan itu adalah, penghargaan Kepedulian terhadap Peningkatan Pembangunan Kelautan dan Perikanan "Adi Bakti Mina Bahari" dari Wakil Presiden RI, Penghargaan Pelayanan Penyandang Cacat dari Menteri Sosial, Penghargaan bidang Kesehatan "Manggala Karya Bakti Husada" dari Menteri Kesehatan.

Kemudian opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) di bidang Akuntabilitas Keuangan dari BPK RI, Penghargaan BPD Award Platinum Tropy dari Info Bank.

Kemudian penghargaan berupa BKN Award "Pengelolaan Sistem Kepegawaian" KPE dari BAKN, ISO 9001-2008 di bidang Perpustakaan dari TUV Nord Jerman, dan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dari Presiden RI. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012