Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada April 2019 mengalami inflasi (kenaikan harga barang/jasa) sebesar 0,15 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 138,95 poin pada Maret, menjadi 139,15 poin pada April.


"Adanya inflasi pada April, maka tingkat inflasi tahun kalender menjadi sebesar 0,50 persen, kemudian tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 2,84 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda.

IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa, baik inflasi maupun deflasi di tingkat konsumen, khususnya pergerakan harga di daerah perkotaan.

Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga, baik bergerak naik maupun turun.

Dilanjutkannya, inflasi sebesar 0,15 persen sepanjang April lalu terjadi pada dua kota yang telah ditetapkan sebagai patokan IHK di Kaltim, yakni di Kota Samarinda berinflasi 0,07 persen dan di Kota Balikpapan berinflasi sebesar 0,25 persen.

Inflasi di Kaltim dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok transportasi dan komunikasi yang besarannya mencapai 0,46 persen, diikuti kelompok sandang sebesar 0,30 persen, dan kelompok kesehatan berinflasi sebesar 0,26 persen.

Kemudian kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga berinflasi 0,23 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,14 persen, serta kelompok bahan makanan sebesar 0,07 persen.

Sementara itu, terdapat satu kelompok yang mengalami deflasi alias penurunan harga, yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yan berdeflasi atau minus 0,09 persen.

Ia juga mengatakan, dari 82 kota pantauan IHK secara nasional pada April 2019, maka sebanyak 77 kota mengalami inflasi dan 5 kota lainnya mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 1,30 persen dan terendah terjadi di Kota Pare-Pare yang sebesar 0,03 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado hinga minus 1,27 persen dan terendah di Kota Maumere yang minus 0,04 persen," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019