Sebanyak 111 fasilitator dalam program daerah di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dengan nama Pejuang Sigap (Aksi Insipratif Warga untuk Perubahan), diharapkan mampu mempercepat pembangunan kampung melalui perencanaan matang karena telah mendapat pembekalan.


"Kami berharap 111 Pejuang Sigap ini dapat membantu pemerintah kampung dalam perencanaan pembangunan dan memperbaiki data di 99 kampung di Berau," ujar Surtini, Kabid Kelembagaan Dinas Pemberdayaaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Berau, Selasa.

Menurutnya, Pejuang Sigap merupakan anak-anak muda dari Berau yang direkrut oleh Pemkab Berau sebagai fasilitator (pendamping) kampung, guna membantu percepatan pembangunan di masing-masing kampung.

Mereka memiliki tiga tugas utama, yakni membantu memperbaiki tata kelola kampung, terutama dalam pemutakhiran data profil kampung, data dasar keluarga, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMKam).

Kemudian memfasilitasi kampung dalam mendapat wilayah kelola perhutanan sosial dan skema lainnya, kemudian mengembangkan ekonomi masyarakat melalui penataan serta pengembangan Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam).

Keberadaan mereka di Berau tersebut atas dukungan Pemkab Berau, PT Berau Coal, Universitas Gadjah Mada, dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) yang terafiliasi dengan The Nature Conservancy (TNC) Indonesia.

Sebanyak 111 pejuang ini terpilih mendampingi 99 kampung di Berau selama setahun (2019) karena sebelumnya telah melalui rekrutmen dan menjalani pelatihan pada 14-23 Desember 2018 di Kecamatan Derawan, Kabupatan Berau.

Dalam pendampingan terhadap masyarakat dan pemerintah kampung, para fasilitator ini melakukan pendekatan yang dikemas dalam sistem Sigap, yakni pendampingan yang dikembangkan oleh TNC Indonesia untuk tata kelola pemerintahan kampung dalam pengelolaan sumber daya alam yang lestari.

Saat pelatihan Sigap pada Desember lalu, mereka memperoleh pemahaman tentang tata kelola desa, sehingga berangkat dari pengetahuan dan keterampilan tersebut diharapkan mampu melakukan pendampingan dengan cermat.

Surtini mengatakan, potensi dan profil desa di Berau saat ini memang banyak yang belum lengkap, padahal data tersebut dibutuhkan untuk perencanaan mulai di tingkat desa hingga tingkat kabupaten.

"Untuk itu, keberadaan fasilitator atau Pejuang Sigap ini diharapkan mampu membantu kampung dalam pengisian profil kampung, termasuk pengisian dalam kaitan penilaian Indeks Desa Membangun (IDM)," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019