Anggota DPRD Kaltim Masykur Sarmian mengimbau kepada PT PLN (Persero) yang tersebar di Kaltim untuk menjamin pasokan listrik dan tidak melakukan pemadaman listrik selama bulan suci Ramadan.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas warga pada bulan Ramadan, terutama yang menjalankan ibadah puasa.
"Harus dibarengi dengan pasokan listrik yang maksimal,jangan sampai ada pemadaman listrik terutama pada malam hari hingga lepas waktu subuh,"kata Masykur.
Menurut dia, pemadaman listrik khususnya malam hari hingga lepas subuh, tentu akan mengganggu aktivitas ibadah warga. Baik salat tarawih, menyiapkan sahur hingga melaksanakan salat subuh bagi yang beragama muslim.
"Dikhawatirkan, terjadi kebakaran akibat pemadaman. Entah itu akibat konsleting listrik maupun penggunaan alat penerang seperti lilin. PLN sebaiknya bisa memastikan soal kebutuhan listrik ini," kata Anggota Komisi III DPRD Kaltim ini.
Masykur menambahkan, umumnya kekhawatiran warga menjelang Ramadan hingga lebaran adalah naiknya harga bahan pokok yang menjadi kebutuhan sehari-hari. Namun kebutuhan listrik sebagai penunjang kebutuhan hari-hari juga menjadi faktor penting.
"Jangan sampai kenaikan harga bahan pokok yang menyulitkan warga. Apalagi ditambah lagi dengan pemadaman listrik. Bahkan potensi berbahaya akibat pemadaman listrik berujung pada kebakaran di permukiman warga bisa menambah derita bagi masyarakat," sebut dia.
Selain itu, warga juga diimbau agar berhati-hati dan selalu waspada dalam penggunaan alat-alat elektronik rumah tangga. “Jangan lupa mematikan kompor setelah digunakan, selalu memastikan kompor dan gas dalam posisi dan kondisi aman,” ucapnya.
Lanjut dia, keamanan selama Ramadan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. “Warga juga harus bersama-sama mewujudkan agar dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan khusyuk dan lancar hingga dapat menyambut hari kemenangan di momen Idul Fitri dengan suka cita,” tutup Politikus PKS ini .
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019