Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan sepuluh ormas Islam lainnya memilih dua calon presiden dan wakil presiden 2019 tidak ada yang setuju dengan NU dan ormas Islam.


“Sebagai bagian dari persetujuan kedua, itu bukan urusan kami, bukan urusan ormas. Kita tidak perlu menyangkut pautnya dengan calon kedua paslon tersebut, ” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Said Aqil Siroj saat konferensi pers Pernyataan Sikap Usai Pemilu 2019 PBNU bersama 10 Ormas Islam di Jakarta, Jumat.

Sepuluh ormas Islam tersebut adalah Syarikat Islam Indonesia (SII), Persatuan Islam (PERSIS), Al Irsyad Al Islamiyyah, Mathlaul Anwar, Al-Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan DAI Indonesia (IKADI), Azzikra Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Persatuan Umat Islam (PUI), dan Himpunan Bina Mualaf.

Dia mengatakan, keselamatan umat Islam merupakan hal yang paling penting untuk saat ini sehingga tugas utama mereka sekarang adalah tentang, merawat, merangkul, menerima, dan menyayangi umat Muslim.

“Jangan sampai terjadi yang tidak kita inginkan, seperti saling caci maki, saling fitnah, saling terpecah permusuhan. Jadi kita berkewajiban untuk merawat umat kita, ”katanya.

Senada dengan Said, Sekretaris Jenderal Majelis Syuro Persatuan Ummat Islam KH Nazar Haris juga menjelaskan misi yang dilakukan oleh NU dan ormas Islam saat ini agar umat di bawah tidak resah dengan semua yang terkait di media sosial yang bisa ditukar dengan berbagai penafsiran buat berisiko memutuskan perpecahan.

"Jadi intinya yang kita khawatirkan umat yang di bawah ini terbelah, agar kita ingin umat Islam tetap tenang dan tetap mengikuti alur demokrasi yang terjadi," jelas Nazar.

Nazar mempercayai semua elemen yang bisa menyelamatkan kejujuran dan keadilan, jangan sampai ada persetujuan-perundingan tertentu yang kemudian merusak demokrasi yang sudah dilakukan.

"Intinya kita ingin keutuhan NKRI tetap diperbaiki, jangan sampai kita melakukan tindakan-tindakan yang akan menghancurkan bangsa dan negara kita," tegas Nazar.

Lebih lanjut, Said mengatakan tentang pesta NU dan sepuluh ormas Islam ini diajukan serta mempercayakan seluruh urusan pemilihan presiden untuk penyelenggara KPU, Bawaslu, dan DKPP.

“Kita percaya dan yakin mereka juga punya sistem yang canggih jadi tidak mungkin mereka bebas dan tidak jujur. Saya yakin, kita percaya itu, ”jelasnya.

Mengatakan menerima PBNU bersama sepuluh ormas Islam ini akan melakukan hubungan baik dengan pihak lain seperti Muhammadiyah hingga wakil presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla.

"Insya Allah akan kita mengadakan pertemuan dengan Muhammadiyah yang datang dengan MUI dan perlu Senin malam kami semua diundang oleh pak wakil presiden di rumah dinas," tutup Said.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah. Joko Susilo

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019