Bontang  (ANTARA News Kaltim) - PT Pupuk Kalimantan Timur dalam setahun terakhir menerapkan program pengurangan biaya (cost reduction program/CRP) yang dibuktikan dengan kesederhanaan dalam berbagai kegiatan penting namun tetap berprestasi.

"Hal ini dilakukan sesuai instruksi Kementerian BUMN dan program CRP ini telah diterapkan sejak awal tahun 2011," kata Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Aas Asikin Idat, pada acara Tutup Tahun Produksi 2011 di Bontang, Sabtu.

Kesederhanaan kegiatan seperti dilakukan saat pengantongan terakhir yang dilakukan pada siang hari. Padahal tahun-tahun sebelumnya pengantongan terakhir dilakukan tepat pukul 00.00 Wita, dengan connect acara tutup tahun yang digelar di Gedung Koperasi.

Kesederhanaan acara selain pada pengantongan akhir tahun, juga pada beberapa kegiatan seremonial HUT PKT 7 Desember 2011 lalu, yang biasanya menjadi agenda HUT pada tahun-tahun sebelumnya, kini ditiadakan.

"Sehingga kegiatan HUT lebih banyak diarahkan pada kegiatan sosial misalnya memberikan bantuan senilai Rp480,5 juta untuk masyarakat dan bantuan listrik 211 KVA dan mengelar PKBL Expo di Gedung Koperasi PKT," kata Aas.

Khusus HUT PKT untuk bina lingkungan, disalurkan hibah Rp388 juua untuk teknik produksi, pembelian rombong, bantuan 250 orang tukang ojek, hibah bantuan pendidikan senilai Rp252 juta.

Selain itu, juga penanaman pohon dan bakau, peletakan 566 terumbu buatan di pesisir Bontang, seminar dan kuis IT bagi siswa SLTA dengan mendatangkan pakar IT Onno W. Purbo untuk memberikan pencerahan dan wawasan penggunaan internet sehat bagi siswa dan guru.

Sejumlah program dan kegiatan terkait dengan pemberdayaan masyarakat senantiasa dilakukan perbaikan berkesinambungan, agar lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dan supaya lebih efektif dalam menjalankan program corporate social responcibility (CSR ) PKT sejak awal 2011 mengandeng CARE IPB untuk melakukan studi dan menyusun master plan CSR.

"Sekali lagi, bagi Pupuk Kaltim keinginan membaur dan hidup harmonis bersama masyarakat merupakan salah satu tekad yang akan selalu dipegang teguh," tegas Aas.

Tak ayal, perusahaan industri strategis penghasil urea terbesar di Indonesia, itu hingga usianya yang ke-34 terus berupaya memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungannya. (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011