Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur siap merealisasikan program Beasiswa Kaltim Tuntas pada 2019 ini yang telah dialokasikan melalui APBD setempat senilai Rp90 Miliar.


Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi di Samarinda, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya akan membentuk Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas (BPBKT) untuk mengawal program tersebut.

Ia berharap, BPBKT diisi orang yang paham tentang dunia pendidikan serta permasalahannya, memiliki pengalaman serta mampu merasakan dan melaksanakan pendidikan yang baik.

"Insya Allah April ini sudah kita bentuk, sedangkan proses peraturan gubernur (pergub) sudah saya paraf, tinggal tanda tangan gubernur dan segera diterbitkan," kata dia.

Hadi menjelaskan BPBKT segera dibahas bersama Dinas Pendidikan Kaltim dan OPD terkait sehingga program itu segera dilaksanakan.

Beasiswa yang akan diberikan selama kepemimpinan Gubernur Isran ada dua macam, yaitu beasiswa tuntas dan stimulan.

"Beasiswa tuntas diberikan kepada 200 penerima per tahun sehingga selama lima tahun ada 1.000 penerima dibiayai tuntas pendidikannya oleh Pemprov Kaltim," katanya.

Menurut Hadi, beasiswa tuntas jika betul-betul dikelola dengan baik dan profesional maka Kaltim selama lima tahun ke depan akan mencetak 1.000 SDM berkualitas.

"Syarat untuk menerima beasiswa tuntas tentu harus terdaftar terlebih dulu sebagai mahasiswa, kemudian beasiswa diberikan selama menjalani pendidikan sesuai kebutuhannya untuk kemajuan pembangunan Kaltim," katanya.

Ia berpesan penerima beasiswa betul-betul memiliki keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan guna mendukung pembangunan Kaltim.

"Tim akan menyeleksi betul-betul. Setiap jurusan berapa yang diberikan. Mulai bidang pendidikan, pertanian, kesehatan, hingga kedokteran," katanya.

Dalam pemberian beasiswa tuntas ini, ujar Hadi, pemprov akan memberlakukan kesepakatan dinas.

"Maksudnya, mereka yang menerima beasiswa harus mengabdi untuk daerah ini. Jika memang tidak bisa mengabdi bagi daerah ini, maka yang menerima beasiswa wajib mengembalikan biaya yang diterimanya selama pendidikan," katanya.

Mengenai mahasiswa yang kini belajar di Rusia, katanya, tetap menjadi perhatian Pemprov Kaltim dalam program Beasiswa Tuntas.

"Karena mereka awalnya sudah belajar dan dibiayai oleh pemerintah daerah, selayaknya harus tuntas diselesaikan. Ini menjadi perhatian kami dan harus tuntas. Ketika mereka kembali tentu harus diberdayakan," katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kaltim M. Sa'bani mengatakan pembiayaan beasiswa tuntas adalah dibiayai dari awal masuk kuliah hingga akhir, selama empat tahun.

Untuk beasiswa stimulan adalah program beasiswa secara khusus yang diberikan kepada penerima berprestasi dan membutuhkan beasiswa di tengah studi.

Rencananya, tahun ini pemprov akan menganggarkan Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) sebesar Rp90 miliar, di mana, sekitar Rp32 miliar di antaranya dialokasikan untuk menyelesaikan pembiayaan mahasiswa yang telah belajar di luar negeri hingga selesai.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019