Ekonomi kreatif berpeluang besar menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Tahun 2018 lalu, sektor ini menyumbang pertumbuhan hingga 7 persen. Besaran 7 persen itu sebagai ketiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat (11 persen) dan Korea Selatan (9 persen).


Menurut Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, peluang itu besar sebab Indonesia sangat kaya dengan budaya dan adat istiadat yang selalu dijaga yang jadi satu sumber kreativitas melimpah.

"Ekonomi kreatif menjadi andalan karena kita memiliki budaya, memiliki talenta yang luar biasa dari dulu sampai sekarang, yang tidak akan habis,"kata Triawan Munaf di Balikpapan akhir pekan lalu.

Ayah penyanyi Sherina Munaf itu berbicara di depan 500 hadirin, para pemuda peserta acara bertajuk Millenials Gathering 2K19 di ballroom Hotel Jatra Balikpapan.
  
Dari sisi budaya itu ada kuliner, fashion, dari talenta ada kreativitas seperti membuat aplikasi untuk berbagai keperluan.

"Dan kreativitas itu khasnya anak-anak muda, kaum milenial ini,"lanjut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudin pada kesempatan yang sama.
 
Para milenial, ujarnya, dengan bahan dasar dan latar belakang budaya, dapat mengombinasikannya dengan hal-hal yang baru yang ada sekarang, untuk menciptakan peluang-peluang ekonomi baru.

"Karena itu kalian harus rajin-rajin baca, giat bertanya, dan mencari tahu beragam informasi untuk melihat dan memahami perkembangan dunia,"kata Hetifah, satu dari 8 wakil rakyat Kaltim di Gedung Parlemen di Senayan.

Pada kesempatan itu juga ia menyatakan rasa bangga bahwa di Balikpapan sudah ada Balikpapan Creative Center, satu wadah bagi ekonomi kreatif yang disediakan Pemkot Balikpapan.  

Creative Center ada di Gedung Parkir di Jalan Jenderal Sudirman, Klandasan, dimaksudkan sebagai satu infrastruktur ekonomi kreatif. Creative Center itu menjadi tempat atau ruang pamer berbagai ide kreatif dalam bidang kuliner, fashion, hingga aplikasi tadi.

Menurut Hetifah, lebih jauh lagi pemerintah terus mendorong dan memperkuat ekonomi kreatif dengan menyiapkan regulasi. Saat ini tengah dibahas Undang-undang Ekonomi Kreatif di DPR. UU ini. Nantinya akan mengatur pemerataan dan penguatan infrastruktur ekonomi kreatif serta memperhatikan perkembangan industri 4.0.

"Ini juga akan lebih memperkuat koordinasi dan kerjasama antarpemerintah pusat dan pemerintah daerah,"jelas legislator dari Partai Golkar itu.

Pada kesempatan terpisah, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap Bekraf dapat membantu akses permodalan untuk perkembangan ekonomi kreatif tersebut di Balikpapan.

"Bekraf itu kan bisa membantu mencarikan akses permodalan, juga hal pengurusan hak cipta, pengembangan promosi, dan semuanya yang perlu untuk mendorong berkembangnya ekonomi kreatif di daerah," demikian Wali Kota Rizal Effendi. 
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019